Mohon tunggu...
Adhiatma Santoso
Adhiatma Santoso Mohon Tunggu... Jurnalis - XIE/1 , SMA KOLESE LOYOLA

AMDG!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bolehkah Mengambil Gen Plasma Nutfah dari Negara Lain?

24 Agustus 2019   22:22 Diperbarui: 24 Agustus 2019   22:23 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses kelima yaitu pengakaran yang merupakan fase dimana eksplan akan membentuk suaru pucuk serta akar tanaman baru yang kuat supaya mambu bertahan saat akan dipindahkan dari lingkungan hidup in vitro ke lingkungan hidup luar. Peristiwa ini menandakan bahwa proses kultur jaringan berjalan lancar.

Dan tahap keenam atau yang terakhir ialah aklimitasi yang merupakan proses pemindahan eksplan dari lingkungan in vitro ke lingkungan luar. Aklimitasi ini harus dilakukan secara bertahap dan juga hati -- hati dengan menggunakan sungkup. Sungkup baru akan dilepas setelah tanaman baru sudah berhasil dalam proses kultur jaringan atau sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan luar. Supaya tumbuh dengan baik, harus dilakukan pemeliharaan yang prinsip utamanya hampir mirip dengan pemeliharaan pada tanaman generatif.

Hubungan antara kultur jaringan dan juga plasma nutflah

Apa arti dari plasma nutfrah itu sendiri ? Plasma nutfah mempunyai arti dari bagian  tubuh hewan, tumbuhan, maupun makhluk hidup yang lain yang berfungsi untuk mewariskan sifat dari makhluk tersebut. Semua makhluk hidup pasti memiliki plasma nutfah karena itu merupakan ciri-ciri dari makhluk hidup itu sendiri. Jika mereka tidak memiliki plasma nutfah bagaimana kita bisa mengenali mereka dan melihat mereka  berkembang biak dengan sempurna. Untuk beberapa tanaman yang memiliki kualitas cukup bagus, disini kita dapat mengambil plasma nutfah nya untuk di kembangbiakkan menggunakan kultur jaringan. Jadi disinilah hubungannya antara kultur jaringan dengan plasma nutfah.

Nah, oleh karena itu plasma nutfah menjadi suatu kekayaan alam yang berharga dan penting dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi untuk memajukan suatu negara. Tapi kita lebih mengenal plasma nutfat sebagai salah satu aplikasi pada kultur jaringan pada bidang pertanian, selain produksi tanaman bebas penyakit, produksi bahan-bahan farmasi, pelestarian tanaman dan rekayasa genetika, serta mikropropagasi.

Dan tentu saja karena teknologi kultur jaringan sudah mulai meluas, maka sudah mulai banyak negara maju yang mulai mengembangkan teknologi ini untuk mengambil gen plasma nutfat dari negara lain. Jadi menurut saya, pengambilan gen plasma nutfah boleh dilakukan asal dengan izin dan batas sewajarnya.

Saya setuju mengenai pengambilan gen plasma nutfah tersebut, karena menurut teori -- teori  yang telah saya pahami, teknik kultur jaringan tumbuhan khusunya dalam bidang agrobisnis dapat menghasilkan bibit dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat, tidak memerlukan lahan yang luas, tidak tergantung dengan iklim, dan bebas dari hama.

Sehingga, gen plasma nutfah tersebut dapat dikirim melalui batas-batas negara tanpa harus melewati proses karantina karena dengan proses kultur jaringan dipercaya bahwa gen tanaman yang dikirim tidak terkontaminasi. Tentang  izin, berarti untuk mengadakan  pengambilan gen plasma nutfah ini harus melalui perizinan dengan negara asal tersebut. Tapi  apabila pengambilan atau pemanfaatan plasma nutfah tersebut tidak secara sah dan tidak melalui perizinan (tanpa izin), maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai pencurian plasma nutfah dan tentu saja dampaknya akan buruk untuk relasi kedua negara.

Jadi menurut saya, pengambilan gen plasma nutfat dari negara lain boleh asalkan tidak secara sembarangan dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Karena pada jaman ini kegiatan ekspor-impor sudah merajalela dan tentu saja di dalam hal ini keinginan antar negara untuk bersaing pasti menimbulkan plagiarisme atau tindakan meniru barang. Misal terdapat plagiarisme yang mencontoh makanan negara A , maka secara tidak langsung akan mengurangi penjualan dan ketertarikan makanan itu di negaranya sendiri sehingga lama kelamaan makanan itu akan memudar bahkan menghilang seikut dengan jaman.

Hal ini sama seperti pengambilan  gen plasma nutfah , bila kegiatan ini dilakukan secara  besar -- besaran maka gen plasma nutfah dari negara asalnya akan lama -- kelamaan memudar dan juga menghilang seturut dengan jaman. Oleh karena itu pengambilan gen plasma nutfah boleh dilakukan asal sesuai dengan batas wajar dan memperhatikan kualitas dan juga produktivitas dari negara asal.

DAFTAR PUSAKA

  1. 1 Hendaryono, Daisy P. Sriyanti dan Wijayani, Ari. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius
  2. Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA KELAS XI. Jakarta : Penerbit Erlangga
  3.  https://www.berbagaireviews.com/2018/05/metode-kultur-jaringan-dan-tahapan.html (unduh tanggal 23 Agustus 2019)
  4. https://kangtoo.wordpress.com/2013/01/21/dasar-dasar-kultur-jaringan-tanaman/     (unduh tanggal 23 Agustus 2019)
  5. https://distan.bulelengkab.go.id/artikel/plasma-nutfah-58 (unduh tanggal 23 Agustus 2019)
  6. https://www.biologi.co.id/kultur-jaringan-pengertian-keunggulan-tahapan-dan-teknik-terlengkap/ (unduh tanggal 23 Agustus 2019)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun