Mohon tunggu...
Adhe Ismail Ananda
Adhe Ismail Ananda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Islam Sultan Agung Semarang

 من عرف نفسه فقد عرف ربه

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Belum Lockdown! Korban Corona Terus Bertambah, di Mana Peran Negara?

29 Maret 2020   11:11 Diperbarui: 29 Maret 2020   11:20 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ditengah penyebaran virus corona yang semakin banyak memakan korban dan menimbulkan ketakutan rakyat atas kondisi keselamatan dan nyawanya, Pemerintah melalui Bapenas justru sibuk Promosi Ibukota Negara (IKN). Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi bahkan memastikan rencana pindah Ibukota Negara ke Kalimantan Timur terus berlanjut dan tak akan dievaluasi ditengah sentimen pandemi virus corona.

Lalu kita kembali bertanya dimana dan bagaimana peran negara saat ini dalam upaya menjamin kesehatan dan nyawa rakyatnya ditengah penyebaran virus corona yang semakin hari semakin banyak memakan korban. Lantas kemana lagi rakyat meminta pertolongan? Kepada siapa lagi rakyat berharap saat negara lebih mengutamakan ekonomi dibanding nyawa rakyatnya?

Disinilah, akhirnya kita sadar, bahwa kita saat ini tidak sedang hidup di negara impian yang menjamin kebutuhan dan hak manusia, kita saat ini hidup di negara yang menjalankan pemerintahannya berbasis pada kapitalisme, sehingga tak heran ekonomi menjadi prioritas utama dibanding nyawa rakyat. Sebab orientasi dari negara yang berbasis kapitalisme adalah materi berlandaskan asas manfaat.

Maka sebagai umat Islam inilah momentum yang tetap untuk kembali kepada Pemerintahan Islam yakni Khilafah. Sebab dalam Islam kebutuhan atas pelayanan kesehatan termasuk kebutuhan dasar masyarakat adalah kewajiban negara. Kemaslahatan dan fasilitas publik (al-mashalih wa al-mafariq) itu wajib disediakan oleh negara secara cuma-cuma sebagai bagian dari peran dan fungsi negara atas upaya mengurusi rakyatnya. Ini sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW :

 
"Pemimpin adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus (HR Bukhari).

Islam juga adalah agama yang begitu memuliakan dan menjaga nyawa seorang manusia. Karena itu, Rasulullah sampai mengatakan :

 "Hilangnya dunia lebih ringan bagi Allah, ketimbang terbunuhnya nyawa seorang Muslim"

Islam sebagai agama yang sempurnah dan paripurna (Syamilan wa Kamilan) sejak dari dulu memberikan solusi  untuk mengatasi wabah penyakit menular seperti corona saat ini. Pada zama Rasulullah SAW, jika ada sebuah daerah terjangkit penyakit menular, beliau memerintahkan untuk mengisolasi atau mengkarantina para penderitanya ditempat isolasi khusus, penderita diperiksa secara detail. Lalu dilakukan langkah-langkah pengobatan dengan pantauan ketat. Sebagaimana yang telah disampaikan Rasulullah :

 "Jika kalian mendengar wabah di suatu wilayah, janganlah kalian memasuki wilayah itu. Sebaliknya jika wabah itu terjadi ditempat kalian tinggal, janganlah kalian meninggalkan tempat itu (HR Bukhari).

Begitulah solusi Islam dalam menghadapi penyakit menular, yang saat ini kita kenal dengan konsep lockdown.

Kuncinya adalah dengan kembali kepada Allah SWT dengan menerapkan syariah Islam secara menyeluruh. Semua konsep itu  hanya bisa diwujudkan dibawah sistem yang dicontohkan dan ditinggalkan oleh Nabi Saw, lalu dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin dan Khalifah-Khalifah setelahnya. Itulah sistem Khilafah yang mengikuti Manhaj kenabian. Inilah yang harus kita perjuangkan sekaligus menjadi tanggung jawab seluruh umat Islam.

Wallahu'alam bi ash-shawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun