Mohon tunggu...
Ade Ramdan
Ade Ramdan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pergi ke Yogyakarta (1)

27 Mei 2017   16:32 Diperbarui: 27 Mei 2017   16:45 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harga karcis saat itu 45ribuan dengan terusan ke Candi Ratu Boko, nah soal Ratu Boko ini kami benar benar tidak tahu sama sekali ya.. kapan lagi kita hajar sajalah. Sebelum berjalan-jalan mengintari Candi Prambanan kami memutuskan untuk mandi di WC umum dipelataran, dan harganya pun Dua Ribu luar biasa murahnya, puas bermandi-mandi ria dan tidak lupa menggosok selangkangan maklum lah perjalanan Bandung-Yogjakarta bisa dibayangkan %^*&^%$, kami berjalan-jalan di komplek Candi, kebetulan saat itu ada pemugaran atau pebaikan tapi kami tidak perduli yang penting masih bisa menikmati terik matahari yang bagus untuk kulit.

15-09-09-09-42-32-990-deco-59294599a2afbd8f26644984.jpg
15-09-09-09-42-32-990-deco-59294599a2afbd8f26644984.jpg
Puas berjalan-jalan sambil menunggu mobil jemputan ke Ratu Boko, kami beristirahat sambil tiduran di Saung sambil melihat Candi Prambanan dan tetu saja wisatawan asal luar negeri terutama wanita, okey rasanya tak perlu dibahas panjang lebar soal turis ini.

Perjalanan pun dilanjutkan ke Candi Ratu Boko, jalanan yang lumayan ekstrim membuat kami menghela napas panjang, namun terbayar dengan pemandangan yang indah. Komplek candi yang sederhana namun saya bisa merasakan secara arsitektur kalau ini adalah mahakarya yang luar biasa, hal yang paling saya sesali adalah kenapa tidak saat Sunset kesininya, tapi tidak apalah yang penting ini tempat harus kamu kunjungi dan jangan lupa bawa air minum.

15-09-10-10-23-29-823-deco-592945b7b79373db486bde44.jpg
15-09-10-10-23-29-823-deco-592945b7b79373db486bde44.jpg
Selesai dari Ratu Boko kami melanjutkan perjalanan menuju Monumen Jogja Kembali, dengan menaiki Bus Trans kami tepat sampai didepan lokasi. Kebetulan kami memiliki selera yang sama soal tempat wisata terutama mengunjungi tempat bernilai sejarah, untuk tiket masuk saya lupa lagi kurang lebih 5000an ( maafkan kalau salah ), kamu bisa menikmati diorama perjuangan saat agresi militer, dan banyak hal yang terkait dengan Soeharto kebetulan si Engkong die hard fans beliau. Dipelataran Mojali (akronim Monumen Jogja Kembali) kamu bisa menikmati Taman Pelangi kalau malam banyak lampion dan cocok untuk kamu membawa pasanganmu kesini dan untuk yang jomblo gak apa-apa juga kali aja dapat jodoh atau nikung,eh..

15-09-11-00-16-39-677-deco-592945d1f19673753c163af6.jpg
15-09-11-00-16-39-677-deco-592945d1f19673753c163af6.jpg
Waktu menunjukan Pukul 4 sore kami memutuskan balik ke Malioboro untuk mencari penginapan, planning awal kami ingin menginap dekat Pasar Kembang tujuannya sih untuk lebih dekat dengan Stasiun Tugu, hahaha.. Berbagai jalan kami lalui dari Dagen, Kampung Turis (kalau gak salah), sebenarnya ada yang nawarin 100ribu perkamar untuk 1 hari tapi saya percaya pasti ada yang lebih murah dari ini sampai akhirnya kami tiba dijalan Sasro dan hasilnya kami dapat menemukan penginapan 50000/malam untuk 3 orang walau pun berbentuk rumah yang didalamnya tinggal bersama dengan yang punya tapi gak apalah toh kamarnya pun cukup besar dan nyaman, kami putuskan untuk istirahat dan tidur.

Pukul 7 malam kami bangun dan bergegas untuk keluar kamar menikmati udara malam Jogja kalau kata si Enca, mencari makan malam dan sampai di warung lesehan menunya saya lupa kalau hgak salah seperti nasi kucing tidak lupa kopi joss yang pakai arang itu, selesai makan kami melanjutkan wisata malam dengan berjalan kaki sambil melewati Pasar Beringharjo dan kami memutuskan untuk beristirahat di halaman Museum Vredeburg entah apa yang kami pikirkan diam ditempat gelap gulita layaknya muda mudi padahal kami telah memasuki usia rawan, perjalanan dilanjutkan menuju Alun-alun Utara yang merupakan Land Mark kota Jogja dengan jalan kaki dari Nol Kilometer Jogja bisa kamu rasakan sendiri betis serasa sebesar Ubi Cilembu, sampai akhirnya kami menyewa becak dari Taman sari menuju lokasi yang dituju dan akhirnya sampai.


20150909-190542-1-592945f5c322bdf13a4c2a61.jpg
20150909-190542-1-592945f5c322bdf13a4c2a61.jpg
Keramaian di Alun-alun Utara sangat keren, kamu bisa melihat odong-odong yang beda dari yang lain dan tidak kalah ketinggalan kuliner khas Jogja,juga Dua Pohon beringin besar dengan berbagai konon-kononnya, saya tidak akan membahasnya karena saya tidak ke pohon tersebut kami memilih menggelar samak dan tiduran sambil melihat bintang di langi Jogjakarta ingin berkata romantis apa daya temanku ini pria semua. Kami pun memesan ronde seharga 5ribu rupiah untuk ukuran kita yang baru mencoba ronde enaklah.

Perjalanan dilanjutkan dengan menaiki becak bertiga mengintari cahaya temaram lampu kota Jogja menuju tempat penginapan kami, dihari pertama ini kami benar-benar menikmati kota Jogjakarta dan kamu harus coba ke tempat yang tadi kami kunjungi.

Pukul 8 pagi kami bangun dengan kaki pegal dan masih cape, lelah, dan letih tapi kami sadar sesungguhnya kami lapar. Berjalanan kaki sampi depan Mall Malioboro ada tukang Gudeg 6ribuan dengan rasa lebih enak dari kemarin saya sampai nambah 1 piring lagi dengan memakai kaos tanpa lengan dan celana basket saya begitu menikmati rasa santai ditempat ini.

Pukul 10 dimana kami sudah mandi dan bersiap untuk melanjutkan mengunjungi tempat wisata yang keren-keren lagi, dan planning hari ini adalah mengunjungi tempat-tempat yang tidak jauh dari penginapan.

20150909-111436-59294633ba22bdea5e2c0503.jpg
20150909-111436-59294633ba22bdea5e2c0503.jpg
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Benteng Vredeburg, benteng yang dibangun Tahun 1765 oleh pemerintahan Belanda ini digunakan untuk menahan serangan dari kraton Yogyakarta yang didalamnya ada Museum, saya sempat suudzon paling Museum biasalah tapi terbukti saya dosa dan menjilat ludah sendiri. Museum ini menawarkan diorama-diorama yang menggambarkan perjuangan sebelum Proklamasi kemerdekaan sampai dengan masa Orde Baru, juga fasilitas perpustakaan, ruang pertunjukan, dan hotspot gratis, ada juga kafe atau tempat ngopi ciamik bernama Indische Koffie, namun ada saja gangguan yaitu masalah pencernaan saya yang kebetulan alergi minum susu karena saat malam tadi saya minum susu, tapi abaikanlah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun