Mohon tunggu...
Adelia Novarin
Adelia Novarin Mohon Tunggu... Editor - Editor

Mencintai Kehidupan Dari Lekukan Pena yang Menghasilkan Cerita dan Cinta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kenalan dengan Angkie Yudistia, Penyandang Disabilitas yang Jadi Stafsus Presiden

27 September 2021   11:39 Diperbarui: 27 September 2021   11:47 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: nowjakarta.co.id

Pada 2019 silam Presiden Joko Widodo menunjuk 7 orang anak muda untuk menjadi staf khusus Presiden. Salah satunya adalah  Angkie Yudistia. Beberapa dari kita mungkin terdengar asing saat mendengar namanya. Tapi, perlu diketahui kalau perempuan kelahiran Medan, 5 Juni 1987 ini merupakan penyandang disabilitas yang berpengaruh di Indonesia.

Terkait kisah hidupnya, saat berusia 10 tahun, Angkie harus rela kehilangan pendengaran nya. Hal itu rupanya dipicu karena konsumsi  obat-obatan antibiotik ketika ia mengidap penyakit malaria.

Angkie mengaku kalau dirinya tidak menyadari jika saat itu ia mengalami gangguan pendengaran. Sampai akhirnya ia tersadar ketika ia tidak bisa mendengar saat namanya dipanggil oleh orang lain. 

Harus kehilangan pendengaran saat usianya beranjak remaja, tentu hal yang tidak mudah ia jalani. Tak jarang, Angkie menjadi tidak percaya diri dan tertekan. Menurutnya, ia membutuhkan waktu sedikitnya 10 tahun untuk bisa bangkit dari kondisinya dan menerima keadaan. 

Lulusan Ilmu Komunikasi London School of Public Relations Jakarta ini akhirnya memutuskan untuk mengubah pola pikirnya. Mau tidak mau, ia harus bisa menerima segala kekurangannya kala itu. Tujuannya adalah satu, agar ia bisa menikmati hidup selayaknya manusia lain. 

Angkie pernah bercerita, jika salah satu dosennya di kampus pernah memberikan pesan agar ia bisa jujur terhadap diri sendiri dan orang. Hal itu bertujuan agar orang lain bisa mengapresiasi kejujuran kita. 

Setelah berbuat hal tersebut, Angkie dibuat yakin oleh perkataan sang dosen. Sebab, saat dirinya berkata jujur, ternyata orang lain malah sangat membantu keadaannya. 

Di luar segala keterbatasan yang dimilikinya, Angkie justru mampu menjadi finalis Abang None Jakarta 2018. Tak hanya itu saja, di tahun yang sama, ia juga sempat didapuk menjadi "The Most Fearless Female Cosmopolitan 2008".

Mendirikan Thisable Enterprise

Sebagai seorang penyandang disabilitas, Angkie sadar diri kalau ia akan kesulitan dalam memperoleh pekerjaan. Oleh karena itu, pada 2011, ia pun mendirikan Thisable Enterprise bersama rekan-rekannya, tujuannya tidak lain tidak bukan adalah untuk membantu memberdayakan orang-orang di luar sana yang memiliki keterbatasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun