Karya Abigail Turtov
Membaringkan pikiran ringkas
di atas ranjang kembali
sambil membayangkan wajah ibu dan ayah yang ada di dalam bumi.
Tahun kesekian
adakah mantra sakti dari peninggalan leluhur
untuk sebuah masa
di mana eloknya pertukaran bahasa
membuat hidup begitu riuh
dan lebih menciptakan warna dari sebuah alat teknologi.
Entahlah! Entah
zaman sudah berubah
fatamorgana lebih menggiurkan
ketimbang sebuah nyata.
Ah keteledoran.
Waktu menyeret kepada perubahan
di mana suara ponsel
lebih menarik dari lantunan zikir
dan azanazan yang berkumandang
tak bisa terhindari
hingga ke sudut desa
bahkan mengapungkan nasibnya di antara suara-suara kenikmatan perandaian.
Ini memilukan bukan?
Ya inilah zaman! Dan aku salah satu pelaku utamanya.
Duh Gusti
ampunilah! Ampun
aku mendesah panjang
sekejap saja hilang sebuah keteduhan jiwa.
Kembali sujud tafakur. Memaksimalkan fungsi ketepatan.
Depok 2 dalam, 19 Februari 2019.