Mohon tunggu...
Adelia TriEka
Adelia TriEka Mohon Tunggu... Freelancer - Pengelana

Amuk itu adalah Angkara dungu yang gemar memangsa hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hoax Extreme

12 Desember 2018   12:12 Diperbarui: 12 Desember 2018   12:18 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"0919"

"HOAX"

"Hai sembarangan kau ini!"

Dari sebuah angka 0919 aku berasumsi tentang sesuatu yang salah. Ya sedikit agak dungu memang sedari kemarin. Dan mungkin untuk sebagian orang itu hanya sebuah alasan. 'Big no!'  pada dasarnya ini bukan sebuah alasan. Yes here i am, with a lot of trouble maker that Made.

Selebihnya aku masih batu tidak mau mengakui kesalahan walau dia banyak menjelaskan banyak hal. Sampai dia menjelaskan kembali, berulang kali.

"Oh! Bodohnya aku."

Dia kembali menjelaskan!

Caramu menjudge langsung itu salah! Cara merespon yang wajar

"Maksud angka-angka itu apa, Mas?"

"Hoax kamu!" Ini respon yang
Tidak wajar. Ini sudah melompat jauh.Tapi sangat disayangkan jika membuat kita melompati langkah-langkah untuk berpikir. Sama halnya dengan mencoba untuk menganalisa sebuah puisi. Tidak hanya melihat satu bait. Tapi melihat keseluruhan, benar bukan?

"Big no! That's right."

Jawaban ini masuk ke otak dan di respon dengan baik, sebaik-baiknya.

'Kenapa gak sedari kemaren aja, Mas.'

Berkali-kali dia menjelaskan sedari kemarin. Tetapi sifat batu aku mengudara lepas selayaknya orang paling pintar. Padahal sedari pagi ini mencari alamat sendiri benar-benar lupa. Maklum otak aku kelebihan muatan dan tidak senormal orang lain jika penyakit kembali menyerang. Sebenarnya agak iri juga dengan otak-otak normal yang tidak selalunya bertanya banyak hal. Apalagi kepada google yang terkadang malah menyesatkan. Ya aku pernah tersesat olehmu, google.

"Oh my ...."

Kemarin kenapa aku begitu kokoh dengan asumsi milikku tentang 0919. Karena aku telah bertanya kepada lima grup dengan pertanyaan yang sedang berlangsung.

"Guys, penghuni group. Apa artinya angka 0919?"

Banyak jawaban yang berlainan. Bermacam-macam. Namun ketika aku bertanya tentang 09:19 jawabannya hanya satu. Yaitu waktu. Menunjukkan jam. Inilah dasarnya aku tidak segera minta maaf karena merasa paling benar. Oh no!

Kemudian bunda masuk chat nanya banyak hal. Karena keponya mulai meledak. Kukirim screenshot dan kemudian dia bilang, "oalah Ubus, sudahi debat tidak jelas itu dan minta maaf sajalah! Lagian kau terlalu men-judge langsung tanpa bertanya lebih dahulu, kau akan kalah tantangan."

"Big no! Sengaja ah Bun, lama gak di debat. Dan jika kalah tantangan, biarlah!  Anggap saja rasa terima kasih aku saat dia menyumbang sebuah tulisan. Yang  mana dari hasil tulisan dia sumbangkan untuk rumahku, ribuan anak yang  sedang kelaparan.Lagipun otak aku memang perlu di asah, hingga batasan dia bisa membuatku luluh dan bilang maaf."

Selang sejam dari curhat chatan bunda, aku minta maaf setelah banyak penjelasan lain yang masuk otak. Hm, begitulah kira-kira bunker. Aku buat tulisan agar kau percaya aku sudah minta maaf.

"Ya sudahlah kalau begitu. Belilah obat dan hidup kembali!"

"Oh no! Beratnya. Mendingan beli bahan pangan dulu. Hehehehe."

"Ubusssssssssssssss."

Hah! Bunda Marah-marah. Kemudian kukatakan bahwa aku percayakan hidup dan matiku hanya di tangan Allah. Apapun yang terjadi, terjadilah! Intinya aku percaya oleh kebaikan atas tubuhku sedari pagi hingga malam.

Bunda pasang emot menangis dan kubalas dengan senyuman. Thanks Bun! Walau aku tidak lahir dari rahimmu tetapi cinta yang kau berikan luar biasa. Aku sayang kau, Bun.

Ingatlah bahwa kekuasaan Allah jauh lebih besar lagi, Bun. Kita hanya perlu mempercayai adanya saja.

Bekasi, 12 Desember 2018.

11: 58

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun