"Big no! That's right."
Jawaban ini masuk ke otak dan di respon dengan baik, sebaik-baiknya.
'Kenapa gak sedari kemaren aja, Mas.'
Berkali-kali dia menjelaskan sedari kemarin. Tetapi sifat batu aku mengudara lepas selayaknya orang paling pintar. Padahal sedari pagi ini mencari alamat sendiri benar-benar lupa. Maklum otak aku kelebihan muatan dan tidak senormal orang lain jika penyakit kembali menyerang. Sebenarnya agak iri juga dengan otak-otak normal yang tidak selalunya bertanya banyak hal. Apalagi kepada google yang terkadang malah menyesatkan. Ya aku pernah tersesat olehmu, google.
"Oh my ...."
Kemarin kenapa aku begitu kokoh dengan asumsi milikku tentang 0919. Karena aku telah bertanya kepada lima grup dengan pertanyaan yang sedang berlangsung.
"Guys, penghuni group. Apa artinya angka 0919?"
Banyak jawaban yang berlainan. Bermacam-macam. Namun ketika aku bertanya tentang 09:19 jawabannya hanya satu. Yaitu waktu. Menunjukkan jam. Inilah dasarnya aku tidak segera minta maaf karena merasa paling benar. Oh no!
Kemudian bunda masuk chat nanya banyak hal. Karena keponya mulai meledak. Kukirim screenshot dan kemudian dia bilang, "oalah Ubus, sudahi debat tidak jelas itu dan minta maaf sajalah! Lagian kau terlalu men-judge langsung tanpa bertanya lebih dahulu, kau akan kalah tantangan."
"Big no! Sengaja ah Bun, lama gak di debat. Dan jika kalah tantangan, biarlah!  Anggap saja rasa terima kasih aku saat dia menyumbang sebuah tulisan. Yang  mana dari hasil tulisan dia sumbangkan untuk rumahku, ribuan anak yang  sedang kelaparan.Lagipun otak aku memang perlu di asah, hingga batasan dia bisa membuatku luluh dan bilang maaf."
Selang sejam dari curhat chatan bunda, aku minta maaf setelah banyak penjelasan lain yang masuk otak. Hm, begitulah kira-kira bunker. Aku buat tulisan agar kau percaya aku sudah minta maaf.