Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Trik Menyulap Gagal Menjadi Terkenal

11 Maret 2021   00:12 Diperbarui: 11 Maret 2021   00:16 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahan canva (dokpri)

"Mohon maaf berdasarkan hasil penilaian akhir, anda dinyatakan "belum berhasil" bla...,bla...,bla..." dan masih panjang lagi kata-kata yang berjejer setelahnya membuat mata mendadak terjangkit "kotokeun". Kalimat yang nampak di layar hp membuat aku terjun bebas dari ketinggian 99% yakin berhasil. 

Kurang apa??. 

Tak minat untuk membalas panjang-panjang. Percuma hanya menghabiskan energi saja. "Siap" empat huruf mewakili dan seluruh proses panjang yang sudah dilalui aku lupakan dan dinyatakan selesai. Tak pernah dibahas, tak minat diungkap. Biarlah menjadi bagian dari cerita berlikunya perjalanan. Jangan harap aku mau berdiskusi atau sekadar membicarakan kembali sebagai obrolan di kedai kopi. Lebih bijak jika aku sendiri, yang mencermati terkait hal yang terjadi.

Malam pun beranjak datang, dalam sepi sunyi aku bersimpuh. Kurapatkan dahiku dalam sujud yang panjang. Kuungkapkan gelisah yang mengganjal di dada melalui untaian doa. Air mata yang mengalir merembes setes demi setetes, setia mengiringi gerakan tengadah kedua tangan. Aku tepekur menyerahkan seluruh usaha dan pengorbanan yang telah dilakukan. Ikhlas sebagai bagian dari sebuah perjuangan.

Hari berlalu dalam satu bulan aku berhasil menghempaskan kecewa dengan menyusun kekuatan baru. Ada energi positif  yang lebih menggila menjadi dorongan pemompa urat nadi untuk menyusun strategi dengan merubah mindset untuk melakukan hal baru yang "kurang populer dilakukan teman sejawat." Semangat baru muncul dari dalam diri sendiri untuk membuktikan bahwa"aku mampu menjadi orang yang patut diperhitungkan. Lihatlah dengan usaha baru, akan diukir cerita demi cerita yang lebih bermakna".

Tak patah semangat, dengan kekuatan diri disusun strategi baru. Trik yang aku lakukan dalam bentuk:

1. Menyeimbangkan ikhtiar secara tak kasat mata dan secara terang-terangan.

Usaha secara tak kasat mata dilakukan melalui serangkaian kegiatan yang membuat batin semakin tenang. Kegiatan yang bisa dicoba lakukan dengan:

  • Melakukan usaha spiritual agar lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Melakukan sholat wajib beserta sunah, seperti dhuha dan sholat malam.
  • Memberikan santunan kepada anak yatim piatu sekecil apapun yang bisa diberikan.
  • Meniatkan "lillah" dalam berusaha, karena setiap orang memiliki takdir masing-masing.
  • Mintakan doa restu dari kedua orang tua, setiap akan melalukan kegiatan. Yakinlah dari keberhasilan yang diraih ada usaha dari tangan ajaib kedua orangtua kita yang mendoakan anak-anaknya di setiap sholat malam.
  • Menelisik sisi positif dan negatif perilaku. Setiap hari dituliskan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Dituliskan terus sampai mengorek hal yang tersembunyi. Dari hasil tersebut, segeralah dibuat rancangan untuk merubah hal yang kurang baik, karena berpengaruh terhadap kehidupan selanjutnya.

b. Usaha secara terang-terangan, bisa diartikan dengan usaha jasmaniah kita melalui serangkaian kegiatan nyata dalam kehidupan. Aku berkesimpulan untuk:

  • Melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi yang menopang untuk karir selanjutnya. Hal ini dikarenakan pendidikan menjadi aset di masa mendatang. Tak ada kata tua, yang penting tekun untuk menjalani dan mengikuti seluruh prosesnya dengan sungguh-sungguh.
  • Memulai mengikuti berbagai pelatihan, dalam upaya menentukan passion diri. Entah berapa banyak sesi yang diikuti. Mencoba menyusun dan menggali potensi yang masih tersembunyi untuk dikembangkan. Tetapi tetap pelatihan yang digeluti disesuaikan dengan kapasitas dan kapabilitas diri. Tebalkan keyakinan bahwa ilmu pengetahuan yang diperoleh  takkan berat dibawa, suatu saat pasti berguna.
  • Mengeluti dunia kepenulisan, baik di genre fiksi maupun non fiksi. Tujuannya untuk mengasah ketajaman mencurahkan ide secara tertulis, walau disadari masih memerlukan jam terbang yang lebih banyak lagi dengan menelurkan karya secara konsisten dan berkesinambungan.
  • Memunculkan motivasi diri dengan selalu mendorong diri selalu berkata"aku bisa". Ya motivasi itu sangat penting. Sebab menjadi kekuatan untuk menghalau keraguan. Keyakinan yang asalnya setengah dengan dorongan motivasi instrinstik bisa digelorakan menjadi kekuatan luar biasa. Kekuatan inilah yang mampu mengalahkan malas yang ada dalam diri sendiri.
  • Melibatkan diri di komunitas orang-orang yang berhasil. Banyak bertanya dan berkaca dari keberhasilan mereka. Tak salah jika meminta trik kiat suksesnya. Atau mencermati sendiri jejak langkah keberhasilan orang-orang yang menginspirasi.

Itulah aku, wanita yang pernah kecewa. Bahkan terpuruk dengan meratapi kegagalan yang dialami. Ternyata, setelah itu terbuka rahasia indah yang membuktikan bahwa kegagalan bukan akhir segalanya. 

Setelah gagal aku berhasil terkenal. Aku berhasil menyelesaikan studi. Menikmati nikmatnya mendapat bonus menjadi juara dari berbagai even perlombaan. Mendapat fasilitas untuk menginap di hotel berbintang. Padahal dulu tak pernah terpikirkan. Pada akhirnya menemukan kepercayaan diri untuk menghargai potensi yang dimiliki dengan usaha secara jasmani dan rohani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun