Selain itu, ia juga mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak di atas air. Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya. "
Saya, dulu sekitar 20 tahunan yang lalu, Â pernah berbincang santai mengenai Thales ini dengan salah seorang sepupu yang kebetulan dia baru saja selesai membaca bagian ini.
" Masuk akal juga kenapa Thales sampai pada kesimpulan seperti itu. Dia , dimanapun dan kapanpun, selalu melihat air. Ketika minum, dia minum air. Mandi, memakai air. Melihat hujan, bentuknya air. Ke pantai, sejauh mata memandang hanyalah hamparan air laut. Disekeliling dia air, air, dan air. Dan ini tidak jauh dari pernyataan: Â keadaan membentuk kesadaran. Keadaan disekeliling dia seperti itu, maka tak aneh jika sampai kesimpulan demikian."
Demikian sepupu saya menjelaskan dengan nada setengah menahan tawa.Â
Apalagi ketika dia sampai pada bagian:Â Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya. Meledaklah tawa dia.
"He he he. Teori apa pula itu. Tak ada satupun dari  guru ilmu Alam saya yang mengajarkan hal semacam itu. Bumi adalah salah satu planet yang ada di galaksi ini. Dan  laut merupakan salah satu isi bumi. Bagaimana ceritanya bumi ada di atas laut? "Â
Kemudian dalam pikiran saya pun melintas adegan-adegan dalam film Waterworld yang dibintangi Kevin Costner. Adegan-adegan dengan latar belakang air dari pertama film mulai, sampai film selesai.Â
Ternyata lintasan dalam pikiran saya tidak terhenti disitu. Slide-slide dalam pikiran pun meloncat ke sosok Pak Mahmudin, guru ngaji saya waktu kecil. Dalam satu kesempatan mengaji di satu sore yang dingin dan basah, Pak Mahmudin menceritakan tentang banjir besar pada zaman Nabi Nuh.Â
Dengan dibumbui disana sini, ceritanya jadi begitu memikat. Seolah-olah saya ada disana ketika peristiwa itu terjadi. Memang guru ngaji saya yang satu ini pandai bercerita. Bahkan manusia pun, menurut Pak Mahmudin berasal dari air. Dari air mani --dengan tambahan: hina. Tanpa air hina itu manusia tinggal sejarah. Manusia akan punah.Â
Di lain kesempatan, Pa Mahmudin juga menjelaskan sesuatu. Dan itu masih tentang air. Untuk bersuci atau berwudhu, ada kriteria air yang boleh digunakan dan yang tidak boleh digunakan. Dari penjelasan itu saya kali pertama mendengar: Air suci lagi mensucikan.
Â