Mohon tunggu...
Ade Dedi
Ade Dedi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Tidak ada kata terlambat untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bulan Itu Menunggu

11 Februari 2023   18:36 Diperbarui: 11 Februari 2023   18:54 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Menunggu? hingga kapan?"

Dia berseloroh, dadanya sesak

Tangisnya tercekat, suaranya gemetar

Seluruh badannya bergetar

Air mata mulai mengintip dari balik kelopaknya

Dia memalingkan muka, lalu berucap

"Pergilah, kurelakan meski ku tak rela"

Hari pun berlalu

Dia terjebak dalam ketidakpastian

Tanya tanpa jawab

Hingga akhirnya membias dan merelakan

Setidaknya untuk sementara

"kau tak perlu kembali"

Isaknya melebihi hujan

yang turun pagi itu

Diam, dingin, sepi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun