Mohon tunggu...
Ade T Bakri
Ade T Bakri Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka kopi

Adenyazdi.art.blog

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mati: Bukanlah sebuah akhir kehidupan

18 Agustus 2020   14:19 Diperbarui: 8 September 2020   15:42 1436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:Motivasee.com

Kita tahu, Kematian itu adalah hal yang pasti. Manusia, hewan, tumbuhan. Setiap yang hidup pasti akan mengalami kematian. Tapi, tidak semua dari kita mempunyai perspektif yang sama dalam memahami kematian. 

Kendati  banyak perpektif yang beragam dalam memahami kematian. Pada dasarnya secara psikis kita terpengaruh ketika mendengar kata “kematian”.

Apakah terasa sakit? ketika tubuh kita didalam liang kubur, apa yang akan terjadi?  
Bayangan tentang   kematian, membuat kita termenung. 

Dalam tulisannya "Tentang kematian". Reza A.A Wattimena    Mengutip perkataan
Budi Hardiman bahwa : "Yang menakutkan bukanlah kematian, melainkan mati, yakni proses menuju kematian".

Kalau kita mencoba Mensharsing informasi di Google, kita akan menemukan bahwa. “Mati” adalah hal yang paling menakutkan.  Orang-orang  banyak berupaya mencari cara, tips, agar ingatan atau apapun tentang kematian hilang dari benaknya. 

Umberto Eco (kritikus sastra Italia, novelis, dan semiotic terkenal) Pernah berkata bahwa:
Apa yang dipikirkan manusia ketika memperhatikan langit? Dia pikir, lidahnya tak bisa melafalkan kata apapun tentang apa yang dilihatnya. Langit adalah pemandangan tanpa batas; sedangkan kita memiliki batas — batas yang membuat jeri dan ngeri: yakni ajal, kematian. Itulah mengapa kita cenderung menyukai segala hal yang tak memiliki batas dan, karena itu, tak memiliki akhir. Itulah pula cara kita menghindari berpikir tentang kematian. Kita ingin memiliki banyak hal tanpa batas, karena kita tak ingin mati.”  

Walaupun kita menghindari berpikir tentang kematian.  Kematian akan selalu membayangi. Kematian bagaikan  “ANGEL OF DEATH”.  Dengan parang sabitnya, selalu mengikuti dimana saja kita pergi . Ia bisa merenggut kapan saja. Entah itu kita siap, atau tidak. –Di tabrak mobil, kecelakaan lalu lintas. Tertembak, tertimpa reruntuhan, tenggelam, terkena bencana alam, dan lain sebagai nya. Yang mungkin kita tidak menyadari nya.

Kata Syaikh Ali Mustafa Tanthowi (Ulama Syam): Kematian adalah hal yang paling jauh dari pikiran kita, walaupun sebenarnya ia lebih dekat dari segala yang dekat dengan kita.

                                               ***

Kematian. Walaupun sangat dekat dengan kita. Tapi, tidak semua dari kita menginginkan itu. Ada dari kita yang terhanyut dalam kesenangan duniawi  menginginkan sesuatu yang lebih. Tidak hanya Harta, Tahta. Namun menginginkan kehidupan yang abadi, Kehidupan yang tidak berakhir dalam " kematian ". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun