Â
Sudut ruang ini menjadi saksi resahku
Resahku menunggu kabar darimu
Berkali aku tanya pada dinding bisu
Ada apa dengan dirimu?
Sudah cukupkah?
Sudah selesaikah?
Atau ...entahlah aku tidak tahu.
Pertanyaan hanya menjadi sekedar tanya
yang hinggap di pohon rindu
Sesekali terbang mengikuti hembusan anginÂ
yang tiada menentu.
Aku menunggu hingga datangnya kembaliÂ
angin mengantar jawabmu.
Tapi angin hanya sekedar berlalu memporakÂ
porandakan hatiku.
Tidak tahukah dirimu, aku butuh satu jawabanÂ
walau hanya lewat bayangan semu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!