Mohon tunggu...
ADE SURIYANIE
ADE SURIYANIE Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang belajar tentang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penggunaan Air Minum Kemasan dan Permasalahannya

25 September 2022   23:06 Diperbarui: 25 September 2022   23:13 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa yang terlintas saat melihat air minum dalam sebuah kemasan baik berupa gelas plastik dan botol plastik dengan beberapa ukuran mili liter?

Pasti yang dilihat air kemasan itu dikeluarkan oleh sebuah Pabrik tertentu yang sudah memiliki brand merk dagang atau setidaknya dari botol wadah kemasannya. memang awalnya ide kreatif pemakaian air dalam bentuk kemasan itu berasal dari seseorang di luar negeri sana yang pada waktu itu sedang melakukan sebuah perjalanan. Hingga terbersit dipikirannya untuk membuat air minum dalam bentuk kemasan. 

Ide itu lalu disampaikan pada sebuah perusahaan untuk membuat penampilan baru air dalam sebuah kemasan. Waktu itu kemasan yang digunakan adalah terbuat dari bahan kaca dan berbentuk botol. Tentu saja inovasi penemuan produk air kemasan ini menjadi tren seketika. Menyebar bak virus dunia dari negara miskin hingga negara kaya. 

Produsen air kemasan menguasai beberapa mata air yang dianggap layak untuk memproduksi air kemasan tersebut. Tidak sembarang air boleh dijadikan sebagai minuman kemasan. Perlu adanya uji kelayakan melalui beberapa hasil riset di laboratorium hingga perjalanan air dari mata air hingga di proses menjadi air kemasan. 

Persisnya air kemasan masuk ke Indonesia sejak sebuah Perusahaan Terkenal menguasai pasar lokal. Lalu, perusahaan itu berbaik hati dengan berbagi pada pengusaha lokal yang ingin membuat produk yang sama, tetapi tentunya dari cara pengolahannya berbeda. 

Persaingan dagang dari beberapa perusahaan sejenis mulai ramai mempromosikan hasil dagangannya. Ada juga perusahaan air kemasan yang tidak memiliki modal untuk melakukan promosi pada produk yang dijualnya. Mereka mengandalkan kepercayaan masyarakat pada produk daganngannya.

Ada sekadar panduan dari pengalaman pribadi pada saat ingin membeli produk minuman kemasan :

1. Pastikan produk nya memiliki standar SNI.

2. Lihat kemasannya apakah menggunakan kemasan yang kuat atau mudah bocor.

3. Lihat warna airnya karena air kemasan dalam jangka waktu tertentu akan mengalami perubahan warna atau rasa jika terpapar langsung dengan matahari.

4. Cara penyimpanannya higienis tidak asal.

Apakah dengan adanya air kemasan dalam bentuk gelas atau botol sangat membatu kita?

Jawabannya tentu, Ya.

Dengan ketersediaan air dalam bentuk kemasan ini membuat beberapa kemudahan bagi kita, diantaranya :

1. Tak perlu lagi merebus air saat tamu datang berkunjung ke rumah.

2. Saat berada di luar kota karena dalam sebuah perjalanan dan kita kehausan, maka kita bisa mampir di outlet mini market di sisi  sepanjang perjalanan untuk membeli air kemasan.

3. Kita bisa menyesuaikan dengan kebutuhan apakah akan menggunakan air kemasan dalam bentuk gelas atau botol. 

4. Saat ada acara even besar yang membutuhkan ketersediaan air minum dalam jumlah besar, kita bisa memakai air kemasan sebagai solusi.

Tetapi, apakah tidak ada dampak permasalahan akibat penggunaan air kemasan?

Tentu saja ada plus minus dari sebuah produk yang dihasilkan.

Ada pun dampak dari penggunaan air dalam kemasan :

1. Bagi aktivis lingkungan hidup wadah plastik adalah bentuk sampah yang tidak mudah diurai dalam hitungan tahun bahkan ratusan tahun. 

2. Gerakan eko green dengan memakai wadah kemasan yang bisa dipakai berulang kali untuk pengganti botol kemasan yang menjadi limbah yang sulit diurai akan mengurangi limbah yang telah ada.

3. Pastikan wadah pengganti juga memiliki kode tertentu dalam pemakaiannya ada yang tertulis angka 1 hingga 5. Dan juga kode lainnya hal ini membuat kita harus jeli dan bisa memilih produk pengganti yang akan digunakan.

Mari kita lindungi bumi kita dari sampah botol kemasan plastik yang tidak mudah diurai dalam hitungan tahun. Adanya gerakan eko break yang kini sedang digalakkan di beberapa Dasa Wisma dari lingkungan tempat kita tinggal merupakan sebuah langkah dalam memilah sampah dan memanfaatkannay menjadi barang berguna lainnya.

Banyak produk yang dihasilkan dari daur ulang sampah botol kemasan atau wadah gelas plastik. Diantara hasil karya yang telah dibuat oleh kelompok Dasa Wisma di lingkungan tempat saya tinggal ada yang terpilih sebagai Desa Tangguh karena berhasil merubah wajah lingkungan dari pemanfaatan daur ulang bukan hanya terbatas dari limbah plastik saja. 

Kemasan dari kopi, susu, dan produk lainnya dalam bentuk sachet, juga bisa dijadikan produk berkelas seperti dompet, tas dan lainnya. Hal ini bisa mendatangkan cuan-cuan asalkan kita kreatif.

Ayo, kita perangi sampah terutama mengurangi penggunaan wadah plastik dimulai dari diri sendiri. Membawa wadah belanja sendiri dari rumah, atau membawa wadah makan dan minum sendiri guna mengurangi limbah plastik tentunya sedikit merepotkan. Tetapi usaha kecil yang kita lakukan akan sangat bermanfaat untuk anak cucu kita di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun