Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjuangan Besar Melawan Kezaliman

2 Agustus 2021   09:26 Diperbarui: 2 Agustus 2021   09:31 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami bersama yang lain, berjuang bersama, menggandengkan tangan melawan sebuah kezaliman besar. Sebuah kejahatan yang bertentangan dengan hak dasar setiap manusia yaitu... Penjajahan.

            Merupakan sebuah kesempatan besar bagi kami untuk mengabdi pada negeri, melawan semua kejahatan itu demi memanusiakan manusia. Tanpa mengharap materi, kami rela mempertaruhkan nyawa, bahkan diri untuk beperang, agar suatu saat nanti kami bisa melihat anak-cucu kami bisa hidup layak, menghirup udara segar di pagi hari dengan bebas. Tiada udara yang terbang bercampur dengan bubuk mesiu, sehingga merusak rongga pernapasan.

            Maka sedari awal, kami mencoba menguatkan diri ini. Berjaga-jaga bila suatu saat nanti kami mati menghadap Tuhan tanpa membawa bendera kemenangan. Setidaknya kami telah membawa pengorbanan hakiki yang dengannya menjadi saksi atas cinta kami pada negeri ini. Dengannya, menjadi bukti nyata bagi kami bahwa cinta tak hanya keluar melalui mulut, namun juga melalui kata-kata.

            Langkah mantap kami mengobarkan api semangat membara. Nyalanya bisa menerangi seantero dunia, sampai-sampai kami tak sadar bahwa tinta sejarah dari belahan dunia mana pun telah mencatat apa yang kami lakukan. Tak hanya itu, pengorbanan kami berbuah manis, menumpahkan kezaliman dan mengusirnya jauh-jauh agar tak kembali lagi meenebarkan benih-benih penderitaan di sini. Sebuah kemenangan tergenggam di tangan kami, sebuah keberuntungan yang tak lahir secara kebetulan, namun membutuhkan proses panjang selama bertahun-tahun.

            Teriakan kata merdeka telah berkumandang di telinga kami. Menumbuhkan harapan baru sekaligus isyarat bahwa perjuangan tak pernah berakhir. Dahulu berjuang melawan penjajangan, sekarang berjuang melawan kemalasan, dan itu pekerjaan bagi generasi penerus kami. Jangan pernah lengah dengan kenyamanan yang melenakan karena perjuangan dalam rasa aman lebih berat ketimbang perjuangan dalam kebisingan.

            "Salam merdeka, terus berjuang membangun negeri!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun