Mohon tunggu...
Ade Sansuniar
Ade Sansuniar Mohon Tunggu... Wiraswasta

Wirausaha UMKM yang sedang membangun usaha setelah covid19.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menggerakkan Ekonomi Rakyat Jualan Pecel Turun-Temurun

6 Februari 2025   13:32 Diperbarui: 6 Februari 2025   13:32 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang Nasi Pecel Melayani Pembeli ( sumber: Dokumen Pribadi )

Beberapa warung pecel di kampung-kampung legendaris bahkan dikenal memiliki resep rahasia yang tidak berubah sejak puluhan tahun lalu. Meskipun persaingan kuliner semakin ketat, pecel tetap memiliki tempat tersendiri karena cita rasanya yang khas dan selalu relevan dengan lidah masyarakat.

Tak hanya itu, perkembangan digital juga membuat usaha pecel semakin luas jangkauannya. Banyak warung pecel yang kini menerima pesanan online, dan sambal pecel kemasan pun mulai dipasarkan melalui e-commerce. Ini menunjukkan bahwa meskipun berbasis tradisi, kampung pecel tetap mampu beradaptasi dengan zaman

Kesimpulan

Kampung pecel adalah contoh bagaimana kuliner tradisional bisa menjadi roda penggerak ekonomi kerakyatan yang kuat. Dari dapur rumah hingga ke pasar yang lebih luas, usaha pecel terus berkembang tanpa meninggalkan akar budayanya.

Bagi yang ingin mengenal lebih jauh tentang kekuatan ekonomi berbasis usaha mikro, kampung pecel adalah bukti bahwa dengan modal sederhana, komitmen pada kualitas, dan semangat gotong royong, sebuah usaha bisa bertahan dan terus memberikan manfaat bagi banyak orang.

Siapa tahu, suatu hari nanti, kampung pecel ini bisa menjadi inspirasi bagi lebih banyak daerah untuk mengembangkan potensi kuliner lokal mereka sendiri!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun