"Mereka berharap sekiranya kami bisa mengajarkan metode ACQ seperti ini di sekolah mereka," ujar sa'diah.
Sa'diah sudah tidak bisa mengingat berapa orang yang telah dia ajar metode hafal ACQ. Dia sudah keliling Indonesia sejak 2006. Bisa dihitung jari kota-kota besar yang belum pernah dia datangi. "Mungkin hanya Ambon yang belum sempat saya datangi karena sempat komplit disana," tuturnya.
Setiap pelatihan, selalu dibanjiri peserta. Umumnya, pelatihannya diikuti 150 - 200 peserta. Bisa dibayangkan sudah berasa alumni ACQ dari tahun 2006 hingga saat ini. Agar memudahkan peserta pelatihan, Sa'diah membekali mereka dengan kamus gerakan.
Terbit di Edisi Jumat, 29 Mei 2015, Harian Pagi Fajar