Mohon tunggu...
Adam Bastian
Adam Bastian Mohon Tunggu... -

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akhirnya Selesailah Sengketa Pilpres 2014!

27 Juli 2014   19:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:02 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sampai kapanpun, tetap mendukung sang pelindung, karena dia lah harapan, di bawah perlindungan beliau lah kehidupan akan "terjaga", puluhan juta, tidak ingin impian nya yang telah dicapai dengan susah payah, dihancurkan orang-orang yang sok idealis, sok perubahan, tapi amburadul karena tak berpengalaman dan tak berpemahaman luas, malah mencekik leher-leher.

Dalam sebuah hikayat diceritakan: “Tuan, bagaimana jika ada anjing kencing di dinding?” Lalu beliau menjawab, “runtuhkan dinding itu, dan buat dinding baru”, lalu ditanya lagi, “Tapi anjing itu kencing di dinding rumah punya tuan sendiri?”, lalu beliau menjawab “Kalau begitu, cukup siram pakai air saja.”

Sama seperti jika ada seseorang berkata : “Tuan calon bupati yang baru si A adalah orang aktif sekali memberantas korupsi”, lalu dia menjawab “Oh, bagus itu, kota kita akan menjadi kota yang bersih korupsi”, lalu ditanya lagi, “Tapi ketenangan kerja dan mata pencaharian tuan juga akan terancam tuan?” lalu dia berkata “Kamu datangi semua rumah warga! Bilang jangan pilih orang ini! Karena akan merusak kota kita dalam segala hal! Mengerti!”

PADA DASARNYA SETIAP SIMPATISAN MENDUKUNG KARENA YANG DIDUKUNG YAKIN AKAN BERPIHAK PADA KEPENTINGANNYA.

LALU KENAPA SALING MEMVONIS KUBU SEBELAH SESAT, KUBU SEBELAH LAGI BAHAYA!

KARENA SETIAP PIHAK ADALAH BENAR, MENURUT PENGALAMAN DAN SITUASI HIDUPNYA SENDIRI-SENDIRI.

TAPI JIKA INGIN MELIHAT YANG SESUNGGUHNYA, MAKA TANYAKAN LAH PADA NAFSU KITA.

DENGAN BEGITU

MAKA AKHIRNYA SELESAILAH KEGADUHAN SENGKETA PILPRES 2014 INI.

Dan Nafsu saya mengatakan saya ingin para koruptor itu mendapatkan balasan nya, saya ingin mereka dihukum seberat-beratnya, saya ingin mereka menderita di sisa hidup mereka sebagai balasan atas tindakan mereka.

Dari itu maka dapat dilihat bahwa jawban yang mendekati benar adalah, saya ingin para koruptor itu mendapat hidayah dari Allah SWT, mereka sadar atas apa yang telah mereka lakukan, dan mereka mulai berusaha memperbaiki diri mereka. Hal lalu yang mereka lakukan, adalah wajar karena mereka manusia biasa yang sangat rentan melakukan dosa dan kesalahan, persis seperti kita juga, yang selalu "memvonis dengan puas kesalahan-kesalahan orang lain" padahal sikap itu juga termasuk kesalahan. Semoga kita semua bisa mengelupaskan diri kita dari perangkat-perangkat kejahatan yang ada dalam diri kita masing-masing, dengan pertolongan dan rahmat Allah SWT. amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun