Selenium: 30--40 g (sekitar 55--70% AKG harian)
Zinc: 1--2 mg (sekitar 15--20% AKG harian)
Protein Berkualitas Tinggi
Protein udang vaname mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan tubuh. Protein hewani ini mudah dicerna (digestibility > 90%) dan memiliki nilai biologis tinggi. Studi menunjukkan bahwa konsumsi 20--25 gram protein per porsi udang vaname dapat mendukung sintesis otot setelah aktivitas fisik (Tipton & Wolfe, 2001). Bagi individu yang aktif, protein dari udang vaname membantu memperbaiki dan membangun kembali jaringan otot, serta mempertahankan massa otot selama proses penurunan berat badan.
Asam Lemak Omega-3
Walaupun kandungan lemak total udang vaname terbilang rendah, lemaknya didominasi asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), khususnya omega-3 EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid). Kedua komponen ini berperan penting dalam menurunkan kadar trigliserida darah, mencegah inflamasi, serta meningkatkan kesehatan jantung dan otak. Menurut data USDA, setiap 100 gram udang vaname menyediakan sekitar 200--300 mg kombinasi EPA dan DHA---angka yang serupa dengan kandungan ikan air tawar berkualitas tinggi.
Mikronutrien Penting
Vitamin B12: Berperan dalam pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik dan gangguan neurologis.
Selenium: Antioksidan penting yang bekerja sama dengan enzim glutathione peroxidase dalam mencegah stress oksidatif. Satu porsi udang vaname (100 g) mencukupi > 50% kebutuhan selenium harian (Zhang et al., 2018).
Zinc: Mineral esensial untuk fungsi imun dan penyembuhan luka. Kandungan zinc dalam udang vaname membantu mendukung pertumbuhan dan regenerasi jaringan.
Vitamin D: Meski jumlahnya relatif kecil, vitamin D penting untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang. Di wilayah tropis seperti Indonesia, sumber vitamin D dari makanan seringkali kurang, sehingga konsumsi udang vaname membantu menambah asupan.
Secara keseluruhan, profil nutrisi udang vaname menunjukkan kandungan makro dan mikronutrien yang mendukung banyak aspek kesehatan. Dengan kandungan kalori sekitar 100 kalori per 100 gram, udang vaname dapat menjadi pilihan makanan bernutrisi tinggi namun rendah kalori.
2. Manfaat Kardiovaskular
Penyakit jantung koroner dan stroke menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Menurut data Riskesdas Kemenkes RI, prevalensi penyakit jantung koroner mencapai 1,5% dari total populasi dan terus meningkat setiap tahunnya. Untuk mengurangi risiko, pola makan yang kaya akan asam lemak tak jenuh, terutama omega-3, sangat disarankan. Udang vaname, dengan kandungan EPA dan DHA moderat, dapat menjadi salah satu sumber utama omega-3 dari kelompok seafood.
Menurunkan Kadar Trigliserida
EPA dan DHA dalam udang vaname berperan dalam menurunkan kadar trigliserida darah. Studi dari Harris et al. (2014) menunjukkan bahwa asupan 1 gram EPA+DHA per hari dapat menurunkan trigliserida hingga 15--30%. Jika satu porsi 100 gram udang vaname mengandung 250 mg EPA+DHA, konsumsi rutin 3--4 porsi per minggu dapat memberikan dosis substansial untuk menjaga profil lipid darah tetap sehat.