Cikarang, 17 April 2025 --- Puluhan pelajar tingkat menengah atas mengikuti kegiatan edukasi tentang pengelolaan limbah plastik yang dikemas dalam bentuk workshop interaktif. Kegiatan ini menekankan pentingnya bijak menggunakan dan mengolah kembali sampah rumah tangga, khususnya plastik sekali pakai yang kerap mencemari lingkungan.
Dalam sesi utama, peserta diperkenalkan pada proses kreatif mendaur ulang tutup botol plastik menjadi barang-barang bernilai guna seperti tas dan topi. Proses ini dilakukan secara langsung dan kolektif, memberikan pengalaman praktis dalam memahami potensi pemanfaatan sampah.
Workshop diawali dengan pemaparan materi tentang urgensi pengelolaan sampah, diselingi kegiatan ice breaking untuk menciptakan suasana yang dinamis. Limbah plastik yang digunakan telah disediakan oleh Bank Sampah Masyarakat Peduli Bahagia, mitra kegiatan yang juga menjadi narasumber dalam sesi materi.
"Anak-anak harus mulai sadar, sampah itu bukan sekadar dibuang, tapi bisa jadi barang pakai atau bernilai ekonomi. Di Bantar Gebang, sampah sudah menumpuk seperti gunung," ujar Tatang dari Bank Sampah MPB saat menyampaikan materi.
Meski peserta tidak membawa sampah sendiri, kegiatan tetap ditutup dengan aksi pengumpulan bungkus plastik dari snack yang dibagikan sebagai hadiah. Seluruh kemasan tersebut dikumpulkan untuk didaur ulang oleh panitia sebagai bentuk edukasi lanjutan.
Workshop ini menjadi rangkaian awal dari kampanye Commstride 2025: Bijak Pakai Bijak Olah, inisiatif mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi President University. Kampanye ini berfokus pada isu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 12.
Panitia berharap peserta dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, memulai langkah kecil dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai serta menyebarkan kesadaran tentang pentingnya memilah dan mengolah sampah sejak dini.
Kegiatan selanjutnya dijadwalkan pada 21 April dan akan mengangkat tema pemanfaatan minyak jelantah menjadi produk alternatif seperti sabun dan lilin, dengan melibatkan komunitas pengelola limbah minyak sebagai mitra pendamping.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI