Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

7 Bukti Islam itu Cinta dalam Film Ketika Mas Gagah Pergi

9 Februari 2016   12:17 Diperbarui: 11 Februari 2016   22:06 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mas Gagah memperlihatkan sosok  muslim yang meski sangat taat dan kuat dalam memperbaiki diri menjadi muslim yang lebih baik, ia tidak melupakan keluarganya. Kecintaan pada keluarganya membuat Mas Gagah mengajak anggota keluarganya ikut terlibat dalam aktivitas yang ia geluti. Mas Gagah tidak ingin dirinya saja yang bisa menikmati indahnya cinta dalam Islam, tapi ia juga ingin keluarganya bisa mencicipi keindahan dan manisnya cinta dalam Islam.

Cinta pada Persaudaraan

Tayangan tentang topik Palestina dalam KMGP cukup memberi kesan bahwa Islam itu sangat mencintai saudaranya di seluruh belahan dunia. Palestina yang merupakan tanah suci Umat Islam dengan kondisi rakyatnya yang berada dalam kungkungan penjajajahan Israel perlu mendapatkan aliran cinta dari sesama saudaranya atas nama saudara seiman dan kemanusiaan. Kaum Muslimin di Palestina yang berada dalam kondisi tertindas perlu mendapat dukungan  dan pembelaan tanpa mengabaikan juga kondisi saudaranya yang ada di sekitarnya.

Cinta pada Perdamaian

Dalam film KMGP, sosok mas Gagah yang memainkan peran sebagai sosok muslim yang cinta damai. Mas Gagah selalu menghindari munculnya permusuhan. Misalnya saat Tiga preman insaf  berniat menyerang kelompok yang menfitnahnya, Mas Gagah bisa mencegahnya, karena tidak ingin terjadi permusuhan dan pertumpahan darah, apalagi sesama saudara seiman.

Cinta pada Kemanusiaan

Adegan tentang aksi kemanusiaan oleh tim relawan yang menolong korban kebakaran di Jakarta cukup mewalikil bahwa cinta pada urusan kemanusiaan adalah ajaran Islam yang kongkrit. Bahkan dalam adegan tersebut, Yudi membantu seorang ibu dari kalangan non-muslim yang suaminya belum pulang dari gereja saat kebakaran terjadi. Adegan ini menguatkan bahwa dalam urusan kemanusiaan, seorang muslim tidak boleh pandang bulu atau pilih kasih dalam membantu.

Cinta pada Kaum Lemah

Kaum lemah yang diwakili oleh warga pesisir Jakarta menjadi perhatian khusus Mas Gagah dan teman-temannya untuk dibantu dan diberdayakan. Warga di pesisir pantai diberdayakan oleh Mas Gagah melalui proyek Rumah Cinta. Anak-anak didampingi belajar dan disediakan fasilitas belajar yang memadai. Ibu-ibu dibimbing keterampilan dan kaum bapak diajak gotong royong membangun sarana belajar dan memelihara lingkungan. Para preman juga dibimbing agar mendapat pemahaman yang benar tentang agama dan mencari rizki yang halal.

Cinta pada Lingkungan

Cinta pada lingkungan ditunjukkan oleh film KMGP dalam scene aksi menanam bibit bakau di kawasan pesisir. Mas Gagah, warga pesisir dan para mahasiswa bersama-sama menanami pesisir dengan bibit bakau (Rhizopora spp). Bakau ditananam di lahan yang rusak yang banyak tumpukan sampah. Selain sebagai “tanggul” alami dari hempasan gelombang laut, kumpulan pohon bakau nantinya akan memperindah pemandangan pesisir seindah cinta yang ada di Rumah Cinta yang sudah dibangun Mas Gagah dan warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun