Mohon tunggu...
Achmad SFachrezzy
Achmad SFachrezzy Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kecintaan saya dengan bidang tulis menulis ( menulis di majalah, media online, buku hingga media lainnya). Pada akhirnya membuat saya selalu tertantang untuk selalu meningkatkan kemampuan saya dalam bidang tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Barantum Sharing Section, Sebuah Media yang Didedikasikan oleh Barantum bagi Pelaku Bisnis (Khususnya Klien Barantum)

23 Juli 2020   17:54 Diperbarui: 23 Juli 2020   17:53 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari hasil survey  yang dilakukan oleh Bank Indonesia, kita bisa melihat bahwa saat ini memang kondisi makro ekonomi Indonesia belum dalam kondisi normal. Dimana perekonomian  Indonesia  hingga masuk semester ke-2 tahun 2020  berada di angka 0,03% (yoy). Jauh dari kondisi tahun 2019 yang ada di posisi 5,02% (yoy). 

Terjadinya penurunan  yang cukup drastis dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, memang didasarkan pada beberapa hal. Seperti misalnya : Lesunya perekonomian dunia yang secara langsung atau tidak juga berdampak pada perekonomian dalam negeri, Terjadinya penurunan daya beli masyarakat yang terjadi karena dampak perekonomian dalam negeri yang belum kondusif serta masih terus berlanjutnya pandemi corona yang hampir merasa di seluruh Indonesia.

Disamping beberapa kondisi  yang telah di jelaskan diatas, kondisi lain  yang menyebabkan terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi nasional adalah : (1) Terjadinya  penurunan nilai tukar rupiah dibanding tahun 2019. Saat ini kisarannya berada di angka Rp14.395/USD, sedangkan di tahun 2019 masih berada di angka Rp13.901/USD. (2) Meskipun angka nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini masih dibawah perkiraan asumsi makro APBN 2020 yang berada di kisaran Rp14.900- Rp15.500/USD. Namun terjadinya  gejolak ekonomi  yang ada di dunia, regional hingga nasional secara langsung jelas membawa dampak pada penurunan kualitas ekonomi yang ada di dalam negeri.

Seperti apapun kondisinya di tahun 2020,  nyata dari hasil survey yang dilakukan oleh team Bank Indonesia. Ternyata pelaku bisnis yang ada di  Indonesia tetap optimis  bahwa di tahun  2021 kondisi ekonomi Indonesia akan  berada di posisi lebih baik dibanding tahun 2020. Optimisme itu sendiri memang bukan tanpa alasan. Karena beberapa indikasi positif  yang bisa  terjadi sepanjang tahun 2021 akan membawa dampak positif  bagi perkembangan pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia pada tahun 2021.

(1). Sebut saja misalnya PDB Indonesia yang ada di angka 3,46% (yoy), lebih tinggi dibanding yang terjadi pada  tahun 2020 yang hanya berada di angka 0,03% (yoy). (2) Terjadinya perubahan dari skala ekonomi global dan regional yang membawa dampak positif  bagi peningkatan daya beli masyarakat dan terjadinya peningkatan nilai investasi yang masuk ke Indonesia baik dari dalam negeri ataupun luar negeri.

BARANTUM SHARING SECTION, MENGHADIRKAN  YENNY BACHTIAR,  VICE PRESIDEN BUSINESS SERVICE  AT KATADATA  INDONESIA. 

 

Berita resmi statistik No 39/05/ThXXIII
Berita resmi statistik No 39/05/ThXXIII
Menyikapi kondisi yang seperti ini, memang pada akhirnya di butuhkan adanya kolaborasi bisnis diantara Pemerintah dan Swasta atau sesama pelaku bisnis swasta yang ada di  Indonesia.  Kita  yakin seberat apapun masalah yang kita hadapi, selama semuanya di jalankan dengan baik dan ikuti aturan yang di tetapkan  oleh  pemerintah maka kita yakin masalah ini akan bisa di atasi dengan baik.  Hal itulah yang pada akhirnya mendasari Barantum dengan konsep Barantum Sharing Sectionnya mencoba mengambil inisiatif untuk berbuat dan berbagi dengan para pelaku bisnis yang ada di Indonesia untuk saling berbagi.

Dengan menghadirkan seorang Yenny Bachtiar, Vice Presiden Business Service at Katadata Indonesia,  maka Event yang akan berlangsung pada tanggal 28 Juli 2020  ini akan  jadi satu event menarik untuk kita semau melakukan sharing demi terciptanya satu kondisi yang lebih baik diantara para pelaku bisnis yang ada di Indonesia.

Profilnya  yang cukup  disegani  tidak saja di lingkungan Katadata Indonesia tetapi juga di kalangan media massa membuktikan  bahwa sosok seorang   Yenny  Bachtiar memang  memiliki kapasitas dan kapabilitas yang cukup baik.  Berlatar belakang pendidikan dari Universitas Gadjah Mada dengan spesialisasi di bidang Psychology  yang di selesaikannya pada tahun  2002. Sosoknya memang tepat dalam menangani bidang HRD. Itulah sebabnya di Katadata Indonesia dua peran  yag pernah di tanganinya : Human Capital Division Head ( hingga  tahun 2018 ) dan saat ini menjabat VP Business Service.  

Katadata sendiri adalah, sebuah perusahaan yang fokus pada bidang media massa dan riset online di bidang ekonomi dan bisnis. Kompetensinya yang fokus dalam kedua bidang tersebut membuat Katadata selalu berusaha memberikan update data dan informasi dalam bentuk penyajian beriat, informasi, analisa data dan hasil riset mendalam yang berguna tidak saja untuk pelaku bisnis yang menjadi kliennya. Tetapi juga kepada semua pelaku  bisnis yang ada di Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya.  Salah satu hal menarik yang menjadi ciri khas dari Katadata Indonesia adalah menyajikan data dan informasinya  yang di kemas dalam bentuk tampilan  visual  yang menarik. Hal  ini makin mempermudah siapapun dalam membaca dan memahami apa  yang menjadi penyajian katadata dalam setiap relleasenya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun