Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sambut Ramadan dengan Penuh Harapan

6 Mei 2019   17:17 Diperbarui: 6 Mei 2019   17:24 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Kareem. Sumber: https://www.beliefnet.com

Jika ada yang bertanya "Apa harapanmu di bulan Ramadhan ini?... ."

Jawabku sebenarnya singkat "aku tak ingin sendiri lagi...."

Ibadah puasa sedang kita jalankan di hari pertama Ramadan. Menahan hati dalam menghadapi godaan sudah lebih dulu terlatih karena kita sering menahan rasa yang tertinggal dari sang mantan. Biarlah masa lalu telah berlalu saatnya kita buka lembaran baru.

Dulu, ekspetasiku memiliki pasangan hidup sebelum Ramadan begitu menggebu. Aku bisa membayangkan sepasang suami istri yang sedang melewatkan momen sahur dan buka puasa bersama. Ada kemesraan yang tercipta saat menjalani ibadah berdua untuk menuju surga-Nya.

Sudahlah mungkin harapan itu terlalu semu karena tidak sesuai dengan kenyataan. Jika aku terlalu larut, maka berujung pada sikap baper alias bawa perasaan. Untuk mengobati harapan yang tak sesuai hati nurani, aku coba mendengar kembali lagu Harapan Ramadan yang dinyanyikan oleh grup nasyid, Raihan. Seperti ini liriknya

Ku mengharapkan Ramadan

Kali ini penuh makna

Agar dapat kulalui

dengan sempurna

 

Selangkah demi selangkah

Setahun sudah pun berlalu

Masa yang pantas berlalu

Hingga tak terasa Ku berada

Di Bulan Ramadhan semula

 

Puasa satu amalan

Sebagaimana Yang DiperintahNya

Moga dapat ku lenturkan

Nafsu yang selalu membelenggu diri

Tiada henti-henti

 

Tak ingin Ku biarkan Ramadhan berlalu saja

Tuhan pimpinlah Daku yang lemah

Mengarungi segalanya dengan sabar

Kita memohon pada Tuhan diberikan kekuatan

Ku merayu pada Tuhan diterima amalan


Selangkah demi selangkah...

Dengan rahmatMu Oh Tuhanku...

Ku tempuh jua...

Dari lirik lagu tersebut, aku sadar bahwa dalam menyambut bulan yang penuh kesucian ini aku harus mempersiapkan hati yang bersih. Amalan yang dilakukan pun tak hanya berpuasa di siang hari saja, banyak ibadah lain yang bisa aku lakukan seperti:

1. Perbanyak baca Al Qur'an

Bulan Ramadan adalah bulan yang mulia dan banyak berkahnya. Setiap muslim pasti mengetahui bahwa tepat tanggal 17 Ramadan merupakan hari Nuzulul Quran. Sudah selayaknya, kita perbanyak baca Al Qur'an sesuai dengan firman Allah SWT:

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah Ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur" (QS. Al Baqarah : 185)

Dari firman tersebut, aku sudah meniatkan diri untuk ikut tadarus Al Quran dan memperbanyak kuantitas bacaannya sambil terus mencoba mentadabburi ayat-ayat cinta dari Allah SWT.

2. Selalu bersalawat dan istighfar

Bulan Ramadan disebut juga bulan yang penuh ampunan. Hal itu   menjadi key words bagi kita untuk memahami hakikat keistimewaan bulan Ramadan. Ketika mungkin di bulan-bulan sebelumnya, kita sebagai hamba sahaya merasa putus harapan, namun di bulan Ramadan kita dapat berharap dan bangkit dari keputusasaan.

Pada bulan ini, Allah SWT membuka pintu untuk kita memohon ampun dan bertaubat. Seharusnya kita menitikkan air mata karena rindu  ingin mendapat jaminan Allah dalam bulan suci. Dengan mengucap salawat dan istighfar di setiap waktu, maka bulan Ramadan menjadi syahrun 'aziimun mubarok yaitu bulan yang agung dan penuh keberkahan.

3. Jangan sampai ketinggalan salat berjamaah di masjid

Bulan Ramadan menjadi ladang ibadah bagi umat Islam sehingga banyak yang melaksanakan ibadah di masjid. Jumlah jamaah yang melakukan shalat di masjid pun meningkat tajam dari hari biasanya. Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, "Raslullh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

 "Barangsiapa pergi (berangkat) ke masjid baik di waktu pagi atau sore hari, maka Allh menyediakan baginya hidangan di surga setiap kali ia berangkat di waktu pagi atau sore hari" (HR. Al-Bukhri, no. 662 dan Muslim, no. 669).

Tapi, kita harus ingat bahwa salat berjamaah di masjid bukan hanya dilakukan saat awal Ramadan saja. Semangat ibadah yang luar biasa harus kita lakukan hingga bulan-bulan berikutnya. Hal itu menandakan bahwa kita termasuk orang-orang yang istiqomah sehingga niat beribadah tidak setengah-setengah.

Keseimbangan dalam mencapai ridho Allah SWT tidak hanya dilakukan dengan melakukan aktivitas untuk kehidupan akhirat saja. Aku juga ingin menyeimbangkan dengan aktivitas pada kehidupan duniawi. Bukan untuk mencari popularitas, tetapi aku ingin menebar hikmah Ramadan melalui tulisan-tulisan berkualitas.

Aku hanya berhasil menulis 17 tulisan di Kompasiana saat Ramadan tahun lalu. Semoga saja pada Ramadan tahun ini, aku lebih banyak menulis dari jumlah itu agar aku bisa punya harapan baru dalam memberi kebahagiaan melalui tulisan kepada para pembaca.

Bahagia ialah milik kita yang selalu memiliki harapan. Orang-orang yang memiliki harapan tidak akan pernah berhenti meraih kesuksesan. Kita akan selalu berdoa agar semua keinginan bisa dikabulkan.

Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang m'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan" (QS. At Taubah: 105)

Mari, sambut Ramadan dengan penuh harapan. Niscaya harapan itu bisa memperbaiki diri kita untuk terus lebih baik setiap harinya.

Kemarin adalah kenangan yang tak luput dari khilaf. Hari ini merupakan pengalaman. Esok ialah harapan.

Mohon maaf lahir dan batin. Semoga Ramadan tahun ini lebih baik dari Ramadan tahun lalu*

Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun