Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Seram Dua Hantu Perempuan di Sekolah

4 September 2019   02:59 Diperbarui: 30 Juli 2021   03:55 4760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Seram Dua Hantu Perempuan di Sekolah (https://cewekbanget.grid.id )

Listya kembali ke bangkunya ketika menyaksikan Pak Ratmadi, guru wali kelas, memasuki kelas. "Anak-anak.... Berhubung hari ini akan ada rapat guru, anak-anak diperbolehkan untuk pulang. Tapi, jangan lupa! Kalian tetap belajar di rumah. Waktu tes akan segera tiba."

Bukan hanya Listya, Santi dan seluruh siswa bersorak-sorai dalam hatinya. Bergegas Listya berkemas. Disertai Santi, Listya yang telah meninggalkan ruang parkir itu pulang ke rumahnya. Sesampai di rumah, Listya menunjukkan foto penampakan hantu perempuan berkebaya putih itu kepada Santi. Sesudah mengamati bahwa foto itu bukan hasil rekayasa, Santi mempercayai apa yang dikatakan Listya sewaktu di sekolah.

***

Hari-hari berlalu. Listya semakin penasaran dengan misteri yang menyelimuti sekolahnya. Listya ingin mendapatkan jawaban yang pasti atas pertanyaan kenapa sekolahnya menjadi sarang hantu. Hingga suatu saat, Listya pergi ke kampung yang berada di sekitar sekolahannya itu. Tepatnya di rumah Mbah Lasem, orang tertua di kampung itu.

"Apa maksud Nak Listya datang ke gubugku?"

"Begini Mbah. Beberapa hari lalu, aku mengambil gambar kawan-kawanku yang duduk di taman di bawah pohon flamboyan. Ternyata pada foto itu, tampak sosok perempuan berkerudung. 

Selain itu, sewaktu aku mengambil gambar kawanku yang tengah praktik tari Gambyong di aula sekolah, muncul penampakan perempuan berkebaya putih dengan rambut tergerai sampai ke pinggang. Lantas yang aku tanyakan, Mbah. Sesungguhnya misteri apa yang tersimpan di sekolahku itu?"

"He..., he..., he...." Mbah Lasem tertawa kecil hingga gigi-giginya yang ompong tampak di mata Listya. "Begini, Nak. Sebelum bangunan sekolahmu itu dibangun, telah berdiri bangunan rumah milik Pak Dargo, juragan sapi yang sangat kaya. Pak Dargo memiliki dua orang istri. Istri pertama bernama Lastini, seorang pesinden wayang yang selalu mengenakan kerudung saat nyindhen. 

Istri kedua bernama Sumini, seorang penari tayub yang suka menari dengan mengenakan kebaya putih dan rambut  panjangnya dibiarkan bergerai. Sewaktu Pak Dargo lama pergi untuk menjual sapi-sapinya, kedua istrinya itu berselingkuh dengan pria lain. 

Mengetahui kedua istrinya berselingkuh, Pak Dargo berang. Tanpa berpikir panjang, kedua istrinya itu dicekik lehernya hingga tewas. Nah.... Karena kedua istri Pak Dargo itu tewas dengan tidak wajar, roh mereka sampai sekarang masih bergentayangan di sekolahmu itu."

"Lantas.... Bagaimana dengan Pak Dargo, Mbah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun