Mohon tunggu...
Achmad Amir
Achmad Amir Mohon Tunggu... pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menghadapi Masalah dengan Kepala Dingin

25 Maret 2018   02:22 Diperbarui: 25 Maret 2018   02:32 2189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: fatherly.com

pada awalnya banyak orang yang menyelesaikan masalah dengan emosi yang menjadikan masalah itu tidak begitu besar karena emosi maka menjadi semakin meluas.apa saja sih yang membuat masalah tidak bisa selesai .

  • masih kebawa emosi. Dengan kebawa emosi maka suatu permasahan tidak akan selesai ,apabila seseorang menyelesai permasalahan dengan emosi maka masalah itu akan lebih panjang dan tidak akan selesai

  • memiliki dendam di hatinya. Maka akan memiliki perasaan yang buruk atau berperasangka buruk karena masih memiliki dendam,ingin membalas yang telah terjadi.

  • tidak mau mendengar penjelasan. ini yang akan menjadi suatu perdebatan adu argumen karena tidak mau mendengarkan penjelasan dari pihak lain.
  • tidak ada yang mengalah satu sama lain. hal ini banyak terjadi di masyarakat tentang tidak ada yang mengalah ,maka ini juga akan memperumit suatu keadaan yang awalnya tenang menjadi terbulet-bulet dengan masalah

  • egois dalam menyelesaikan. menyelesaikan ini juga sama dengan tidak mau mengalah ,berarti dia ingin menang sendiri tanpa melihat orang lain yang mau memberikan suatu masukan maupun saran. 

macam-macam yang diatas merupakan hal di lingkungan kita dapat temukan dalam menghadapi masalah.mungkin banyak yang lain lagi yang membuat masalah itu tidak bisa tuntas.perlukah didalam menyelesaikan masalah itu ada konselor.banyak yang menanyakan soal tersebut.kita mengambil  analis di lapangan atau di sekitar kita ,memang seharusnya kita butuh konselor dalam menyelesaikan masalah.untuk apa dibutuhkan konselor? 

fungsinya yaitu untuk membantu titik pokoknya dari suatu masalah tersebut.tetapi di  kenyataanya konselor itu juga bukan orang yang ahli di bidang konseling, contoh di desa ada yang namanya tokoh masyarakat,ketua rt,ketua  dusun,kepala desa. itu kalau di lingkup itu belum ada orang yang ahli di bidang konseling maka,tokoh di llingkup desa itu bisa juga kita sebut dengan konselor ,karena dia yang bisa menengahi bila ada konflik di tengah masyarakatnya

Terus selanjutnya bagaimana untuk mengatasi masalah yang tidak bisa selesai dngan cepat.apa kah kita harus memutuskan terlebih dahulu tanpa menunggu ketua adat atau tokoh masyarakat,apa harus langsung di serahin ke pihak yang berwajib ?

Maka kita analis di lihat dulu apa masalahnya dan kenapa hal itu terjadai ,penyebabnya apa siapa yang menjadi dalang di dalam masalah itu, maka kita bisa tau ternyata  masalah ini berkaitan tentang apa. itu akan menjadi acuan kita dalam menyelesaikan masalah dengan kepala dingin .nah apasih yang dimaksud dengan kepala dingin ? banyak yang mengartikan secara baik-baik. 

tetapi lebih detainya yaitu ,tidak dengan emosi,pengen menang sendiri,egois dan lainya. dengan menghindari itu maka masalah yang terjadi akan cepat terselesaikan tanpa meninggalkan dendam.apabila masih meninggalkan dendam maka masalah tersebut belum di katakan selesai atau sudah tidak ada masalah lagi. 

maka menyelesaikan masalah sebaiknya dengan cara yang halus dan mendengarkan penjelasan orang lain untuk bahan perbandingan.maka masalah tersebut akan cepat di selesaikan ,yang terakhir yaitu harus ada yang memberi keputusan atau menengahi dalam masalah .dan akan cepat selesainyaa dengan cara di atas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun