Mohon tunggu...
Edmu YulfizarAbdan
Edmu YulfizarAbdan Mohon Tunggu... Guru - Guru Pemula

Penulis Buku Pengabdian Literasi Sang Guru (2023) | Menggapai Cahaya Ramadhan dengan Tadarus Pendidikan (2023) | Guru Pembelajaran Sepanjang hayat (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023) | Antologi Dibalik Ruang Kelas (2024) | Guru SMA |

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Lebaran Penuh Tawa: Kiat Menghadapi Pertanyaan Tradisional dengan Jawaban Bikin Geleng Kepala!

5 April 2024   19:27 Diperbarui: 5 April 2024   19:27 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Lebaran, atau Idul Fitri, adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain menjadi momen untuk merayakan kemenangan setelah menjalani puasa Ramadan, Lebaran juga menjadi kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga dan bersilaturahmi dengan teman-teman. Namun, di tengah kebahagiaan tersebut, tak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa pertanyaan klise yang sering dilontarkan saat Lebaran tiba. Inilah saatnya untuk menyemangati suasana dengan jawaban-jawaban yang lucu!

1. Pertanyaan: "Udah nikah kapan?"

Jawaban Lucu: 

  • "Oh, saya sudah menjadikan kucing saya sebagai wakil saya untuk menikah. Tapi sepertinya dia juga belum menemukan jodohnya."

  • "InsyaAllah tahun depan ,doanya om yaa..." (Padahal belum ada calon).

  • "Nanti kalau tidak sabtu atau minggu, pokoknya om harus jadi donaturnya".

2. Pertanyaan: "Kok tambah gemuk ya?"

Jawaban Lucu: 

  • "Lebaran memang seperti magnet bagi makanan, jadi ya, kegemukan adalah paket bonusnya. Tapi tak apa, saya lebih fokus pada kebahagiaan daripada bentuk fisik!"

  • "Soalnya populasi orang kurus mulai punah tante...."

  • "Gemuk pangkal gemoy, gemoy pangkal sukses tante.."

3. Pertanyaan: "Kapan punya anak?"

Jawaban Lucu:

  •  "Saya berencana untuk menitipkan tugas itu pada tetangga sebelah, tapi sepertinya mereka belum siap juga."

  • "Alhamdulilah paketnya belum sampai masih sama kurir...( Ala Haji Bolot)"

  • Wah sudah rame anak dirumah tante,main main kerumah ya..(dalam hati) "Anak Kucing".

4. Pertanyaan: "Udah punya kerjaan?"

Jawaban Lucu:

  •  "Saya baru saja mendapat tawaran untuk menjadi tester kualitas bantal tidur. Katanya, gajiannya empuk!"

  • "Alhamdulilah sebentar lagi punya, ngerjain om ."

  •  " Butuh orang dalam om, tapi masih belum tahu kedalaman berapa"

5. Pertanyaan: "Udah hafal berapa juz?"

Jawaban Lucu:

  • "Well, saya masih dalam tahap pelatihan. Nanti saya kabari kalau sudah bisa menghafal daftar menu restoran langganan saya."

  • "Wah sudah puluhan Juz hapal, walau hanya Jus alpukat,jus semangka,dan lainnya om"

  •  "Hanya hapal juz with you tante"

6. Pertanyaan: "Kok belum punya rumah sendiri?"

Jawaban Lucu: 

  • "Saya memilih untuk menjadi warga dunia sementara. Rumah sendiri rasanya terlalu mainstream."

  • "Rumahnya masih jomblo jadi butuh kesendirian om".

  • " Nunggu donasi dari om baik  berupa semen dan seperangkat penunjang lainnya"

7. Pertanyaan: "Kapan selesai kuliahnya?"

Jawaban Lucu:

  • "Saya sedang menjalani studi lanjut dalam ilmu mencari makan. Katanya, gelar Ph.D. akan saya dapatkan secepat saya bisa menemukan bakso enak di kota ini."

  • " Kalau dosennya selesai menjelaskan pak"

  • "Masuk aja belum pak, gimana mau selesai"(Kondisi seakan-akan libur kuliah)

Mungkin 7 pertanyaan ini yang akan sering keluar ketika percakapan lebaran nanti. Namun alangkah lebih baiknya adalah ketika memberikan pertanyaan harus menggunakan empati kepada lawan bicara untuk menjaga perasaannya. Contoh penggunaan empati adalah ketika dia belum mempunyai pasangan dan belum menikah hindari pertanyaan mengenai topik ini, ketika dia belum lulus kuliah hindari pertanyaan terkait ini, ketika dia belum bekerja hindari pertanyaan terkait ini, dan sebagainya. Karena kita tidak tahu dosis ketersinggungan orang lain sekalipun itu adalah keluarga. 

Banyak topik yang bisa dijadikan bahan untuk menambah keakraban, seperti bertanya mengenai sejarah keluarga atau nilai-nilai apa yang diajarkan oleh nenek moyang mereka sehingga bisa dijadikan pelajaran bagi penerusnya. Walaupun pada saat lebaran tiba-tiba banyak yang menjadi ahli, baik ahli politik, ahli pemerintahan, ahli hukum dan lain-lain,apalagi pada saat lebaran ini sedang banyak isu yang lagi hangat seperti proses peradilan pilpres di MK, kasus korupsi 271 trilyun, hingga keluhan pada kehidupannya sehari-hari. 

Namun dengan segala balada bahan tersebut, intinya adalah merekatkan hubungan. Semoga dengan silaturahmi nantinya Allah permudah jalan rezeki kita semua dan menambah pengetahuan mengenai keluarga yang belum dikenal. Tentunya penulis ingatkan lagi mengenai asas empati dalam membangun percakapan. Selamat berbahagia !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun