Dari kondisi yang  terjadi selama periode Januari -- September 2022 sektor yang menunjukan peningkatan adalah seperti berikut ini : Untuk komoditas  Lemak dan Minyak Nabati bisa mencapai US$437,1 juta.  Sementara perkembangan negara tujuan ekspor untuk non migas adalah ke negara seperti Tiongkok US$6,25 miliar kemudia negara India US$2,12 miliar serta Amerika Serikat dengan nilai US$2,07. Jika untuk tujuan ke negara di Kawasan Asean sendiri di tahun 2022  mencapai US$4,23 miliar dan  Uni Eropa mencapai US$1,81 miliar.
Berdasarkan penjelasan diatas  itulah, maka kita bisa berharap bahwa kondisi 2023  yang banyak di prediksi akan terjadi resesi global maka di Indonesia hal itu tidak akan terjadi. Karena ketiga komponen diatas  sudah menjelaskan bagaimana kondisi terkini dari dukungan pertumbuhan ekonomi makro yang ada di Indonesia.  Itu baru 3 sektor saja, sudah pasti ada dukungan lain yang akan makin memperkuat kondisi pertumbuhan ekonomi makro ekonomi Indonesia di tahun 2023 mendatang.