Mohon tunggu...
Alfa Alfa Alfa
Alfa Alfa Alfa Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI

Males

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mereka Tidak Nakal, Hanya Saja Ingin Dididik dengan Bijak

25 September 2022   17:55 Diperbarui: 25 September 2022   18:36 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selanjutnya  yaitu tentang emosional mereka (remaja).setiap remaja pasti merasakan kegelisahan dan kebimbangan perihal yang terjadi pada dirinya, baik dikarenakan pertumbuhan jasmani maupun kecerdasan mereka. Mereka berfikir keras untuk bisa beradaptasi dan diakui keberadaannya. Juga mereka sering kali bimbang dan bingung tentang kebenaran nasehat ataupun perintah yang diajukan kepada mereka namun tak mampu menyentuh logika mereka, merekapun mulai bimbang dengan pilihan pilihan, penentuan jatuh diri, resah masalah masa depan dan harapan yang tumbuh dalam sanubari mereka sendiri.

Dari pertumbuhan – pertumbuhan tadi, tentu saja akan menghadirkan sebuah perkembangan lagi, yaitu yang berkenaan dengan sikap bermasyarakat ataupun akhlak mereka. Dalam kehidupan bermasyarakat remaja akan sangat butuh dengan pengakuan dan kepercayaan yang diberikan kepada mereka, juga mereka akan bimbang terhadap fenomena masyarakat yang menurut pikiran mereka itu kurang pas, sehingga membuat mereka tampil dengan apa yang mereka anggap benar sekalipun masyarakat mengatakan itu tidak tepat, dan perbuatan itu kadang masyarakat sering mengatakannya dengan sebutan Nakal (tidak sesuai adat kebiasaan atau norma yang dibenarkan oleh masyarakat). Ditambah lagi keyakinan akan kebenaran remaja akan mulai berani mempertanyakan hal yang kurang mereka terima kevalidan kebenarannya sehingga tak jarang orang orang mencaci bahwa si anak mulai berani membantah. Dan masih banyak lagi kebimbangan mereka yang ada pada kehidupan baik di keluarga dan masyarakat, yang sebenarnya harus difahami dan dimengerti oleh khalayak secara keseluruhan.

Lalu bagaimana cara mendidik dan mengarahkan mereka?.

Jika mengacu pada hal yang terjadi serta pertumbuhan dan perubahan yang ada pada diri remaja, maka orang dewasa, masyarakat dan juga tenaga pendidik yang pertama harus mendalami apa saja hal yang berkenaan dengan remaja agar tahu dan faham serta mampu memahami dan memahamkan mereka.

Sebuah kegelisahan terkait fisik juga bisa dimasukkan dalam list problema yang menghadirkan keresahan bagi mereka. Maka kita kurang baik jika melayangkan sebuah cacian, celoteh ataupun ejekan yang membuat mereka patah arah dan minder dengan kondisi pertumbuhan mereka, sebab dengan tindakan ini bisa saja membunuh karakter dan merusak mental mereka kedepannya.

Dilanjut dengan keadaan pertumbuhan kecerdasan yang ada dalam fase remaja, seorang pendidik harus memahami fase ini. Harus menyampaikan segala nasehat ataupun perintah dengan cara atau bahasa yang mampu diserap oleh logika mereka masing masing. Sebab sebuah nasehat jika tak masuk di logika mereka akan hanya sekedar dianggap angin lewat dan omong kosong. Begitupun dengan perintah jika tak masuk akal dan tak mengetuk hati maka akan hanya mereka anggap sebagai pemaksaan dan bentuk keditaktoran yang harus mereka lawan, sebab mereka tak akan nyaman dan senang dengan hal seperti itu.

Sedangkan berkenaan dengan emosional mereka setiap remaja tentu saja sedang sibuk dan bingung mencari arah dan jati diri mereka serta mereka sangat butuh adanya pengakuan dan kepercayaan. Maka dari itu, tenaga pendidik sebaiknya mampu mengarahkan mereka dan membekali mereka agar tetap berjalan sesuai arah yang dibenarkan, yang tentu saja dengan cara yang bisa mereka terima. Selain itu sebuah apresiasi dan pemberian kepercayaan kepada mereka juga bisa dikatakan sangat penting untuk membangun mental dan membentuk karakter mereka kedepannya agar mereka semakin mantap dan percaya dengan potensinya.

Dan yang terakhir yang berkaitan dengan sikap dan akhlak perilaku remaja, tenaga pendidik tidak boleh lelah dalam memahami mereka, mengerti mereka dan juga tak gampang menyalahkan tindakan mereka tanpa terlebih dahulu tahu tentang alas an filosofis tindakan yang mereka lakukan.

Selain itu seorang tenaga pendidik, haruslah mempu menjadi pendengar yang baik, pemberi solusi dan penghadir warna terang pada kesuraman yang hadir dalam benak dan kebimbangan remaja. Agar remaja memiliki tempat untuk meluapkan resah juga mendapat secercah dari dari gelapnya kegelisahan dan kebingungan yang mengepung mereka itu. Tenaga pendidik juga harus bisa membangkitkan semangat berupa motivasi terhadap mereka juga mengharapkan prinsip yang benar dalam hidup mereka.

Secara singkatnya semua remaja sebenarnya tidak nakal, namun mereka hanya ingin dididik dengan bijak. Maka dari itu remaja sangat butuh difahami juga difahamkan, dimengerti, diapresiasi, dimotivasi, diberi kepercayaan, dengan catatan harus dengan hal yang dianggap mampu menyentuh logika dan sanubari mereka.

Mungkin itulah secuil opini yang bisa penulis jabarkan dalam artikel ini, yang tentu saja masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu penulis mengucapkan beribu maaf jika ada kesalahan, juga sangat menanti adanya kritik saran yang bersifat membangun untu evaluasi dan kebaikan dikemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun