Sikap kritis perlu diterapkan dalam diri kita karena sangat penting bagi kita untuk lebih memiliki rasa ingin tahu akan suatu hal. Kita sebagai pemuda sikap kritis harus diterapkan selain bisa menambah wawasan kita juga dapat lebih aktif dalam melakukan segala sesuatunya karena diawali dengan rasa ingin tahu.
Sikap kritis dapat diartikan sebagai sikap yang tidak biasa dalam menanggapi informasi yang didapatkan, idealis, peka, berani menyatakan kebenaran meski sulit, dan tentunya memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Sejauh ini masyarakat dinilai berkontribusi secara kritis terhadap jalannya peraturan perundang-undangan di negara kita.
Dengan kenyataan yang kita hadapi sebagai negara yang masih perlu berbenah, tentunya sikap kritis masyarakat harus tetap ada sebagai salah satu tolak ukur kebebasan berpendapat yang sehat. Berpendapat sehat adalah yang tidak merugikan orang lain.
Kenapa Negara ini masih perlu berbenah? Karena keadilan di negeri ini yang telah memudar. Sebagai warga Negara pasti mengharapkan keadilan tertanam sebagai benteng kokoh keadilan negeri ini, tapi kenyataannya masih ada saja ketidakadilan dinegeri ini.
Contohnya adalah kasus BMW Maut yang melibatkan Rasyid Rajassa, putra Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Rasyid Rajassa telah divonis lima bulan penjara dengan masa percobaan enam bulan. Mungkin sebagian dari kita ingin tahu kenapa begitu? padahal dalam peristiwa itu telah mengakibatkan korban tewas (kematian) seharusnya hukuman jauh lebih berat.
Apa keadilan itu ada? Ternyata masih belum ada keadilan dalam sistem hukum di negeri ini, sehingga masih adanya pandang bulu soal hukum. Ini sangat tidak baik untuk perkembangan hukum Negara karena akan dikenal hukum pisau yang tajam dibawah tapi tumpul diatas.
Pada intiya keadilan harus ditegakan karena perlu efek jera untuk orang-orang yang bersalah. Tidak peduli siapa yang bersangkutan, demi meningkatkan moral bangsa yang makin terpuruk.