Mohon tunggu...
Acet Asrival
Acet Asrival Mohon Tunggu... Guru - Guru

www.berandaedukasi.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Usia Dalam Kepala Tani

13 Agustus 2018   06:24 Diperbarui: 13 Agustus 2018   07:56 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Flickr.com

Usia menua, rimba dalam kepala kian rimbun.


Akar menjulur dalam tanah, pucuk menengadah langit, daun jatuh dan terhempas.

Dulu ia serupa ladang, dirawat tani saban hari di dalam dua musim.

Musim dalam dua mata, mata yang berair datang, mata yang menangis pulang.

Sebab ladang bersarang babi; beranak-pinak, menjadi komunitas menjarah,

ladang berbuah racun, menjadi rimba: rimba dalam kepala tani.

Usia menua, merusak sel-sel otak seperti hama, seperti endusan babi liar, 

menyeringai tatkala berpapasan dengan anjing, padahal keduanya terkutuk dalam mushaf.

Tani mengukur bayang waktu, saban petang ia bermenung, saban malam ia merangkul bayang, tatkala pagi ia meratap diri menua, usia, kenangan, penyesalan.

Ia bersua dengan petani muda yang baru turun dari tangga rumah kolong,

mengucek mata sebab kantuk bergadang malam, bekul matanya, sirah bijinya, hitam cengkuk kelopaknya, kabur pandangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun