Mohon tunggu...
Ulul Rosyad
Ulul Rosyad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jangan hanya melihat dan menilainya, hampiri dan ikut prosesnya, Dan kau akan tau bagaimana Rasanya

Seorang Pencari Susuhe Angin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akhirnya Harus Memilih Menjadi Sang Mantan Biker

19 Agustus 2014   17:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:09 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_338777" align="aligncenter" width="560" caption="1 dekade Tuban Tiger Club"][/caption]

Mempunyai sahabat dalam kehidupan adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, dia selalu bersama kita baik itu kala kita dalam suka maupun duka. Mempunyai sahabat sejati merupakan impian setiap manusia dalam bergaul dengan sesamanya. Sahabat sejati adalah sahabat yang tidak hanya ada saat dia membutuhkan kita, tapi dia juga selalu ada saat kita membutuhkan dia.

Tak terasa sudah Delapan tahun malang melintang dalam dunia per"biker"an. Awalnya hanya sekedar rolling Tiger keliling kota Tuban sudah luar biasa bangganya. Sebagai anggota klub motor tiger (TTC Tuban) selalu tertantang untuk menaklukkan setiap daerah yang akan dilewati.

Alhamdulillah dari ujung Tuban roda motor tigerku telah menggilas jalanan seluruh pulau jawa. Hanya Bawean yang belum kesampaian, maklum baru sampai ujung pelabuhan Gresik saja karena waktu itu tanggal 1 januari harus sudah menapak gunung bromo.

Pulau Bali telah kutaklukkan dan Daratan Pulau Lombok juga telah tuntas kucapai. Alhamdulillah keinginan untuk bisa menaklukkan pulau Sumatra meski tidak seluruhnya akhirnya dapat kuwujudkan sendirian

Suatu perjalanan yang penuh perjuangan dan kenangan yang tidak dapat saya lupakan dengan segala suka duka dalam perjalanan pulang pergi Tuban-Jambi menaklukkan sebagian pulau sumatra dari Lintas Timur. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak event anniversary klub-klub tiger lainnya yang telah saya datangi bahkan hingga ada yang berulang. Tak terasa dalam pusaran waktu yang terlewati, timbul rasa jenuh untuk menjadi seorang biker. Dalam arti kata bagaikan putaran roda, saat ini mungkin saya dalam posisi di bawah. Saaatnya harus mundur teratur.

14084160731703097726
14084160731703097726

Sekarang ini setiap dikabari kawan ada event ulang tahun klub motor, yang terbersit pertama di kepala adalah apakah saya sudah pernah ke touring ke daerah tersebut ataukah ada acara yang lain daripada yang lain. Ternyata saya terbentur pada suatu realita bahwa event itu di adakan oleh klub motor daerah yang pernah saya sambangi, bahkan hingga dua kali.

Hampir keseluruhannya sudah "tidak menarik" lagi dan sudah "tidak ada tantangannya" lagi. Alhasil hanya rasa jenuh dan buang-buang waktu yang ada di otak saya. Apalagi sekarang dibumbui dengan kelakuan klub-klub yang seperti anak kecil. Mengajak musuhan dengan antar klub tanpa alasan yang masuk akal dan tidak prinsip. Tidak jelas apakah masalah pribadi atau sentimen klub atau ada sebab lain. Tapi yang jelas realita terjadinya aksi perkelahian dan saling menghina satu sama lain adalah satu hal dasar yang sudah dilanggar dalam kehidupan seorang bikers. Karena bikers selalu mengagung agungkan motto "brotherhood" alias "persaudaraan" tanpa melihat latar belakang masing-masing. Kalau sudah seperti ini...apalagi yang mau kita cari dalam dunia per"biker"an.

14084164682115353904
14084164682115353904

Untuk sementara pilihan yang terbaik yang bisa diambil sebagai seorang biker adalah "istirahat" dan melakukan instropeksi terhadap sepak terjang kita selama ini. Kalau lebih banyak hal positifnya mari kita lanjutkan, tapi kalau lebih banyak sisi negatifnya lebih baik "back to basic" menjadi seorang biker jalanan yang independen dan mempraktekkan safety riding atau.....carilah hobi lainnya yang lebih menantang..tapi menyehatkan..yaitu "bersepeda ria ". Mau di jalanan, di bukit, di kebun-kebun, bahkan down hill semuanya asyik dan menyehatkan. Hidup adalah pilihan. Silahkan pilih mana yang terbaik menurut kita masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun