Mohon tunggu...
Abu Usamah Almundziri
Abu Usamah Almundziri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang

Pedagang kecil yang suka baca tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aaron Bushnell dan Upaya untuk Membunuh Rasa Bersalah

11 Maret 2024   11:09 Diperbarui: 11 Maret 2024   14:43 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : X Twitter

Pada hari Minggu sore (25/2/2024). Seorang Tentara angkatan udara Amerika Serikat bernama Aaron Bushnell merekam dirinya sendiri dengan ponsel dalam siaran Live Streaming. "Aku tidak akan lagi terlibat dalam Genosida !". Katanya, sembari berjalan dengan sedikit cepat.

Hendak kemana pemuda kulit putih berusia 25 tahun ini ? Ternyata ia menuju ke depan Gedung Misi Diplomatik Israel di jantung negara adidaya Amerika Serikat, Washington DC.

Ia taruh Ponsel-nya ketanah mengarah langsung kearah tubuhnya supaya para penonton Live Streaming bisa melihat langsung apa yang akan dia lakukakan beberapa detik kemudian.

Adegan berikutnya berlanjut, tanpa sungkan-sungkan. Pemuda yang berpakaian dinas khas personel angkatan udara ini mengguyur tubuhnya dengan cairan bensin.
Seorang saksi yang melihat langsung keadaan ganjil ini pun berseru "Hai Pak, ada yang bisa kubantu ?"-.  enggan untuk menjawab, Aaron si pemuda ini malah berusaha menyulut korek api yang diarahkan ke lututnya. Sesaat Kemudian...-

...WUUSSHH..., kobaran api telah menyelimuti tubuhnya. Api berwarna merah terang yang panas lagi menyakitkan menjilati seluruh tubuhnya. Mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut diselimuti oleh Api.


Mungkin saja kita akan menyangka pemuda yang nyawanya sudah di ujung tanduk ini akan berlari kesana-kemari tunggang-langgang lintang-pukang berusaha mematikan api, atau sekedar mencari orang yang mau menolongnya.

Tapi yang kita saksikan sangat berbeda. Aaron Bushnell pemuda yang kini di cap "GILA" oleh pendukung Israel ini. Tetap berdiri tegak bagaikan Pohon Beringin. Kakinya seakan-akan sudah menancap dan berakar kedalam tanah tidak ada seorang pun yang sanggup menggeser tempat berdirinya. Sembari berteriak dengan suara lantang. "FREE PALESTINE , FREE PALESTINE". Suara Sirine kebakaran mulai terdengar di sekitaran gedung Diplomat itu. Pertanda keadaan sedang tidak baik.

Tidak lama kemudian datang dua orang security yang bingung tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi. Seorang Security berusaha mencari pemadam api, tapi anehnya Security yang lain malah menodongkan pistolnya.

Sebuah adegan yang sangat "Amerika" sekali-. Tatkala melihat sesuatu yang menegangkan mulai dari perkelahian sampai bunuh diri. Maka Pistol-lah yang harus muncul dan maju kedepan.

Ini suatu peristiwa yang benar-benar menguras air mata dan sanggup mencongkel jantung dari tempatnya.  

Dapat kita prediksi akhir kehidupan prajurit pemberani ini sudah selesai,. Sekalipun ia selamat dalam "musibah" ini. Maka tidak ada ungkapan yang bisa menggambarkan keadaan dirinya setelah hari ini melainkan ungkapan yang sering di ucapkan orang-orang dahulu yaitu :"HIDUP SEGAN MATI TAK MAU".

Foto Aaron Bushnell. Sumber Gambar: X Twitter
Foto Aaron Bushnell. Sumber Gambar: X Twitter


Sebagaimana yang dikatan oleh Sayidina 'Ali bin Abi Thalib. "Jika seseorang Diam ketika engkau menyapanya, Maka jangan terburu buru mencapnya Sombong, boleh jadi ia tengah bertengkar dengan dirinya sendiri".

Kita tidak pernah tahu apa yang ada di pikiran Aaron sejenak sebelum ia mengahibisi dirinya. Kita juga tidak pernah tahu apa yang terlintas di benaknya ketika ia bejalan menuju depan gedung Diplomat itu.

Dan metode yang ia gunakan adalah membakar diri (Self Immolate) tentunya dengan Api bukan Air.

Di dalam sejarah Api telah memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia.

 Nenek Moyang kita yang merupakan seorang pelaut itu telah mengunakan Api selama ribuan tahun untuk bermacam-macam keperluan, mulai dari obor,memasak makanan, hingga pelindung diri dari serangan hewan buas.

Dalam sejarah penuh cahaya di dalam Alqur'an. kita dapati ternyata Api pernah digunakan oleh orang yang Paling Kafir pada masanya (Namrud) untuk menghabisi Orang yang paling Beriman pada masanya (Ibrahim). Namun Allah dengan kehendaknya telah merubah sifat Api yang panas lagi membahayakan menjadi dingin dan menyelamatkan bagi Ibrahim.

 "Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang Imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan Hanif".- (An-nahl : 120).

Dan Namrud telah dituntaskan masa senangnya di dunia ini dengan seekor nyamuk yang dikirim Allah sebagai "hadiah" atas sikap bengisnya.

 Serangga penghisap darah itu bersarang dan bertelur di kepalanya. Setiap kali ia mendengar suara dengungan nyamuk di telinganya niscaya ia suruh budaknya untuk memukul kepalanya.- dan itulah seburuk-buruknya siksa-. Terus seperti itu hingga ia binasa. Walhamdulillah...

Pada suatu kelas masyarakat dunia Api digunakan sebagai sarana untuk beribadah. dalam sejarah bangsa Israel dahulu, mereka mempersembahkan kepada TUHAN korban bakaran berupa lembu,domba,atau hewan dan barang lain seperti yang tertulis dalam kitab Imamat.

Lebih ekstrim lagi sampai pada tahap menyembah Api sebagaimana agama majusi kuno.

Pada tahun 1963 soerang biksu bernama Thich Quang Duc membakar dirinya di persimpangan jalan di kota Saigon (sekarang menjadi kota Ho Chi Minh). Sebagai bentuk protes akan sikap represif rezim pemerintah Vietnam Selatan.

Pada 17 Desember 2010 ketika musim semi Revolusi Arab (Arab Spring) menerpa negara-negara TimtTeng. Seorang pedagang sayur di Kota Bouzid, Tunisia. Melakukan Aksi Bakar Diri sebagai bentuk Protes kepada pemerintahan yang korup, kejadian ini justru memicu Revolusi-Revolusi di negara-negara lain di TimTeng.

Dalam dunia Psikologi, kita mengenal sebuah istilah bernama "Survivor Guilt". Yaitu Rasa bersalah secara berlebihan lantaran menjadi satu-satunya orang yang selamat dalam musibah.

Boleh jadi Aaron telah menganggap dirinya sendiri sebagai Anak Gaza yang selalu ia lihat di layar Ponselnya sebagai anak yang cacat tanpa lengan atau kaki, atau lebih parah anak yang terbakar oleh Bom Fosforus. Sehingga ia memutuskan harus melkukan sesuatu karena kata-kata tidak lagi mempan pada telinga yang tuli.

Walaupun banyak suara diluaran sana yang mengatakan bahwa Aaron mengalami gangguan jiwa . Tapi percayalah orang Gila tidak akan membunuh dirinya dengan cara seperti itu. Patut untuk diketahui bersama bahwa seluruh agama di dunia ini melarang bunuh diri., dalam Alqur'an Allah berfirman "dan janganlah kamu membunub dirimu, sesungguhnya Allah amat sayang kepada mu."!

Ya, rasa bersalah...- yang telah menjadi pendorongnya. Ia seperti Ganjalan di dalam dada yang membuat penderitanya sulit tidur & susah makan lebih-lebih bercinta dengan kekasihnya.

Alih-alih bergembira karen statusnya sebagai orang kulit putih yang menjadi personel angkatan Udara Amerika Serikat. Aaron lebih gembira melihat Fajar kemenangan di tanah Gaza. Dan ia menunggu untuk menyaksikannya hingga rasa menunggu telah "menendang"nya ke dalam Kobaran Api.

Rasa Bersalah...- manakala ia melihat negara yang ia bela dan taruh di atas kepalanya (USA) malah mensponsori pentas Genosida ini.pada bulan November 2023 saja DPR Amerika. Menyetujui paket bantuan militer mandiri senilai 14,3 miliyar U$ (Rp225,4) Triliun. Menukil dari Al-jazeera sejak tahun 1946 hingga 2023 (77 tahun) Israel telah menerima uluran tangan dari Amerika senilai US$ 263 Milyar setara dengan Rp4.171,70 Triliun

Sumber gambar : Antara News 
Sumber gambar : Antara News 

Pada pembelaanya terhadap Israel, Amerika tidak saja bermain-main dengan Api, tapi berenang di sungai bensin sembari menghisap Rokok.

Rasa Bersalah...-  karena ia telah tertancap kuat dalam Jantung sehingga jantungnya lebih dulu terbakar sebelum tubuhnya.

Rasa Bersalah...-. Bisa di ibaratkan Pisau bermata dua pada satu sisi ia bisa menjadi hal Positif. Ia bisa menjadi Motivasi untuk Refleksi dan memperbaiki diri agar tidak mengulangi kesalahan. Namun disisi lain ia bisa menjadi hal Negatif manakala si penderita merasa dirinya sebagai Orang Jahat karena diam saja ketika melihat Genosida di Gaza. Untuk itu kami nasihatkan agar mencari Distraksi/pengalihan agar tidak tertekan secara mental untuk mereka yang sering melihat adegan pembantaian di Gaza lewat Ponsel mereka.

Rasa Bersalah...- ini lah yang sekarang tertanam dan terpatri dalam banyak kepala masyarakat di dunia. Ada Gejolak di dalam dada untuk menolong orang-orang di Gaza terutama anak-anak tapi tidak tahu bagaimana cara menolongnya di saat yang sama ada rasa Marah melihat nyawa tidak lagi ada harganya. Pada kondisi yang lain ada rasa bersalah (Guilt). Yang seandainya kita tanya pada penderitanya niscaya merekapun kebingungan bagaimana menjelaskanya.

Aaron Bushnell kini telah tiada. Ia selamanya akan dikenang sebagai Martyr Palestina. Orang-orang akan terus menyebut namanya karena pengorbananya telah terbukti.

Dilihat dari sisi ini tampaknya Aaron lebih baik dari pada sebagian raja-raja/presiden-presiden Arab.

Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mengglorifikasi aksi Bunuh diri dengan cara apapun.
Kita akan terus memastikan bahwa Aaron tidak akan mati sia-sia pesan-pesanya akan tetap abadi.

FREE PALESTINE,FREE PALESTINE ...

Wassalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun