Mohon tunggu...
Ibnu Sadan
Ibnu Sadan Mohon Tunggu... Jurnalis - https://bit.ly/belajarviainternet

Orang sukses berperilaku terhormat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Makanan Ikut Menentukan Kenyamanan Perjalanan

7 November 2017   20:46 Diperbarui: 7 November 2017   21:19 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mengadakan perjalanan ke luar daerah bukan saja kebiasaan orang kaya, melainkan orang-orang yang hidupnya paspasan pun perlu melakukannya. Kalaupun tidak dilaksanakan secara khusus untuk berwisata misalnya, tapi kebutuhan untuk itu kadang-kadang tidak dapat dielakkan. Antara lain untuk mengunjungi saudara yang kemalangan di tempat jauh, atau  untuk mencari pekerjaan yang lebih baik penghasilannya.

Bagi orang tidak biasa melakukan perjalanan jauh, kenyamanan yang dibutuhkan dalam perjalanan bukan saja keamanan yang tidak terganggu. Tetapi termasuk juga yang sering diperhitungkan soal ketersediaannya makanan untuk konsumsi, karena tidak sedikit orang yang tidak bisa makan selain makanan tertentu, lebih-lebih lagi bagi orang yang alergi dengan jenis makanan asing. Terutama bagi orang yang sangat ketat memperhatikan kehalalannya.

Saya sendiri pernah mengalami hal tersebut. Dalam suatu perjalanan rombongan keluarga antar pengantin ke suatu tempat ke luar daerah dari Aceh, kami harus bermalam di perjalanan. Ada sebagian anggota keluarga kami ternyata sangat peka dengan jenis makanan yang tidak biasa mereka konsumsi. Sehingga mereka terpaksa menahan lapar selama dua hari dua malam. Walaupun sudah dipaksakan untuk mengunyah makanan yang kami beli di perjalanan, tapi perutnya tidak mau terima, begitu ditelan langsung muntah kembali.

Saat kami tanyakan kenapa mreka tidak bisa menelan makanan tersebut, jawaban yang diberikan ternyata karena berkaitan dengan  kehalalan bahan yang terkandung di dalamnya. Maka itu walaupun sudah memaksa diri untuk menelan, karena keraguan tentang kehalalan selalu mengganggu pikiran, akhirnya yang terjadi selamanya berujung dengan muntah yang tidak bisa ditahan.

Akibat tidak ada makanan yang masuk ke perut selama dalam perjalanan, tiba kampung halaman empat hari harus meringkuk di tempat tidur. Begitulah pengalaman yang pernah saya alami tentang sulitnya mendapat kenyamanan perjalanan jika makanan halal sulit diperoleh.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2014 tentang jaminan produk halal ( UU JPH), sudah selayaknya menjadi pelindung bagi setiap warga yang berada dalam perjalanan. Apalagi dengan hadirnya kebijakan Pemerintah melalui Kemenag untuk menerbitkan sertifikat halal, di bawah Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sungguh telah dapat memberikan perlindungan bukan saja kepada warga muslim yang membutuhkan jaminan makanan halal.

Melainkan perlindungan juga telah diberikan kepada warga non muslim dari kecurigaan berbuat curang ketika mereka berdagang dengan menjual berbagai jenis bahan makanan. Selain itu, tempat-tempat tujuan wisata pun bisa semakin menggairahkan, karena siapa pun tidak lagi ragu-ragu mengadakan perjalanan, berkaitan dengan ketersediaannya makanan halal di tempat mana saja. Makanan halal itu baik terbukti dengan nyamannya perjalanan kemana saja tempat dituju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun