Mohon tunggu...
Abubakar Walima
Abubakar Walima Mohon Tunggu... -

Mahasiswa separuh waktu, suka Al quran dan Novel. praktisi Bekam.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orang Bati, Menggugat dan Mengutuk

1 November 2017   16:52 Diperbarui: 1 November 2017   17:13 3727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Contoh sederhana yang mungkin suda terkenal di  indonesia adalah mitos  seperti dilarang menjahit malam malam nanti di senggol setan, dilarang duduk di atas bantal karena nanti bisulan. Jelas ini mempunyai argumentasi yang lebih rasional yaitu takut ketusuk  jarum jahit karena malam itu gelap belum ada lampu seperti sekarang dan kalau duduk di atas bantal adalah suatu perbutan tidak sopan karena bantal di gunakan untuk mengalas kepala ketika tidur. 

Kembali ke  alasan  sebenarnya  kenapa kami di larang keluar malam pada waktu itu yang pertama  adalah karena memang masih gelap gulita takut di gigit hewan melata  dan sebagainya dan  juga karena  kami masih kecil dimana ada hadist nabi mengatakan :

"Apabila malam telah datang (setelah matahari tenggelam), tahanlah anak-anak kalian, karena setan bertebaran ketika itu. Apabila telah berlalu sesaat dari waktu 'Isya lepaskanlah (biarkanlah) mereka, tutuplah pintumu, dan sebutlah nama Allah (mengucapkan bismillah .)..." (HR. Al-Bukhari No. 3280 dan Muslim No. 2012)

"Janganlah kalian melepas hewan-hewan ternak dan anak-anak kalian apabila matahari telah tenggelam hingga berlalufahmah isya karena para setan keluar/berjalan cepat apabila matahari tenggelam sampai berlalu fahmah isya." (HR. Muslim No. 2013)

Nah jika di lihat dari kedua hadist nabi ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa  kami dari dulu kami  adalah muslim yang taat  yang suda menerapkan syariat-syariat islam akan sunah- sunah nabi  dan yang ke dua yang  maksud sebagai  pemangangsa di sini adalah bukan orang  Bati sesungguh nya melainkan mahluk halus dari bangsa setan dan jin Atau dalam bahasa orang tua  Seram Timur   di sebut Suawagi Rakito si.

3.  Orang  Bati dikatakan sebagai manusia terbang yang  dapat berteleportasi (hilang/ berpindah tempat )  dengan cepat dapat melewati lautan hanya dalam hitungan menit. Jika ini benar adanya saya dan teman-teman dari suku  Bati tidak perlu membusuk di tenggah lautan  berhari-hari di atas  kapal dalam perjalanan dari kampung ke Ambon dari  Ambon ke jakarta dan lain sebagainya. Kami tidak perlu merabah kocek untuk  membayar tiket pesawat  sebesar  Rp  1.300.000. (satu juta tiga ratus  ribu)  dalam perjalan  dari Ambon ke jakarta.  Cukup dengan menyiapkan bekal untuk terbang secara mandiri saja hahaha. Buktinya tidak ada kami tetap sama seperti biasanya.


4. Pihak trans7  tidak melakukan  wawancara secara lansung dengan orang Bati atau daerah di pesisir pantai di pulau seram bagian timur kecamatan Kian Darat dan sebagainya yang memang dekat dan merupakan pintu gerbang sebelum masuk ke desa Bati.   melainkan dengan  orang luar  yang pasti mempunya presepsi yang berbeda tentang orang  Bati seperti yang suda saya jelaskan sebelumnya. 

Ada beberapa orang yang di wawancarai  dalam vidio tersebut  ada yang mengatakan orang Bati itu bisa berubah  bentuk,  bisa hilang hilang  dan lain sebagainya sala satu adalah seorang pendeta yang pernah  melihat orang Bati terbang di dekat hutan.   pertanyaanya  adalah kenapa si pendeta dan  lainya masi bisa hidup sampai sekarang, kenapa  mereka masih bisa bercerita  tentang hal ini bukankah bertemu dengan orang bati adalah sesuatu yang menyeramkan dan menakutkan? Bisa saja mahluk yang di katakan sebagai  orang   Bati itu memangsa mereka yang melihatnya secara langsung atau melihatnya terbang membawa anak kecil.

5.  Mewawancarai penulis Buku Eseriun Orang Bati  pieter jakop Pelupesi.  Buku ini adalah buku pertama  yang mencoba menjelaskan tentang konsep orang  Bati . Dari segi pendekatan sosiologi kemasyarakatn saya angkat jempol untuk sang penulis  karena memang latar belakang pendidikan beliau  adalah seorang akademisi ilmu sosiologi di kampus Pattimura Ambon  Salah  satu kampus ternama di maluku.  

Walaupun dalam penelitiannya yang di tuangkan dalam buku ini masih  mendapat kritikan dari sebagian masyakat setempat akan keabsahan buku itu. Ada cerita  sejarah  yang masih keliru di ceritakan, ada pendapat yang masih bertetang dengan  budaya setempat   dan ada fam atau  marga-marga yang tidak di sebutkan dalam buku ini sehinga  membuat sebagian orang tersingung. Karena  memang beliau bukan orang asli suku Bati yang bisa mengerti secara keseluhan bahasa  tanah dan adat.  

Buku ini menjadi cikal bakal orang luar mengenal suku Bati. Hanya saja pendapat akan konsepnya tentang Bati dan Batti (satu T dan 2 T) itu yang menjadi cikal bakal orang mempunyai presepsi yang  salah tentang karakteristik dari suku Bati itu sendiri. Sejauh  ini tidak ada ruang diskusi yang di buka kepada masyarakat, pemuda, ataupun  mahasiswa  Bati  sebagai  agent of garden value untuk membedah buku ini.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun