Mohon tunggu...
Abubakar Walima
Abubakar Walima Mohon Tunggu... -

Mahasiswa separuh waktu, suka Al quran dan Novel. praktisi Bekam.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orang Bati, Menggugat dan Mengutuk

1 November 2017   16:52 Diperbarui: 1 November 2017   17:13 3727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada yang lebih menyakitkan dari pada pada ini. Yang lebih menyakitkan lagi adalah leluhur kami di katakan sebagai  monyet berbadan besar. Orang Bati  adalah predor dan reptil bersayap (pterodactyl) yang tersisa  di zaman Dinasaurus. Jika ini terus terjadi maka presepsi orang tentang akan terus melenceng , kami akan di kucilkan dari kehidupan sosial bermasyarakat.

img-20171020-wa0014-59f98d55c226f94af3436243.jpg
img-20171020-wa0014-59f98d55c226f94af3436243.jpg
Lewat tulisan ini atas nama suku Bati saya menggugat dan mengutuk siapapun yang   ikut membenarkan presepsi ini. Lebih-lebih adalah pihak trans7 dan beberapa nasasumber yang ada dalam vidio tersebut. Saya ingin menegaskan bahwa: Kami suku Bati, kami bukan predator, kami bukan pterodactyl dan kami bukan dinasaurus yang sedang berevolusi. Kami hidup sebagaimana orang lain hidup, kami makan sebagai mana orang lain makan, kami  berinteraksi dan berkembang biak sebagaimana manusia seutuh nya.  

Kami punya adat dan budaya kami punya keberadaan, kami punya pemimpin, kami punya wilaya dan toritotorial. Kalau mau tau  tentang keberadaan kami. Kami  ada di  Kecematan kian  Darat, kabupaten Seram Bagian Timur,  pulau  Ambon, Maluku  Indonesia. Datang dan buktikan bahwa kami bukan predator.  

Kami adalah indonesia  sebab kami kami sangat menjung tinggi lambang negara kesatuan Indonesia karena  di setiap upacara kebudayaan kami selalu memakai warna merah di kepala sebagai lambang keberanian dan  warna  putih di tempat tempat  bersih nan suci menjadi  alas, dasar   ataupun sandaran  sebagai bentuk filisofi dari sucinya  hati kami.   Orang yang mengatakan bahwa kami adalah mahluk lain tak  ubahnya seperti  manusia tak beragama alias Ateis karena telah mendukung teori  Charles  Darwin yang berasumsi bahwa semua mahluk hidup berasal dari satu sel yang sama yang  sedang berevolusi menjadi mahluk hidup lain.  karena ini merupakan pengingkaran  terhadap proses  penciptaaan manusia oleh Allah tuhan yang maha kuasa.

img-20171020-wa0019-59f995b6a208c03f37528f22.jpg
img-20171020-wa0019-59f995b6a208c03f37528f22.jpg
Berikut mungkin beberapa pencerahan  yang bisa mendudukan masalah ini. 

1.       Orang   Bati di katakana sebagai sala satu suku yang paling di takuti karena keberadaanya sangat sakral dan  menakutkan yang berada  di Ambon Maluku lebih tepatnya  berada didataran pulau seram kabupaten seram bagian timur. Saya ingin mengatakan  Ini adalah presespsi  beberapa puluh tahun yang lalu yang jelas  keliru karena pada waktu itu dunia masi tidak seterang sekarang, dunia mistis dan mitos masi segar di perbincangkan pada zaman nya. 


Kami bukan di takuti melainkan kami sangat di segani  alasan kenapa  kami di segani karena kami mampu bertahan hidup  (survive ) beratus ratus tahun lamanya hingga sekarang di dalam  hutan belantara  di pedalaman pulau seram. kami hidup dan mendiami hutan hujan tropis dimana kondisi geografisnya beruba-ruba sehingga kadang hutan kami sering di tutupi kabut dan  awan mendung. Sehingga jika di lihat dari atas  udara atau di lihat pulau Ambon dan pulau lain sebagainya kadang  pulau ini tidak terlihat.  orang tua dulu kemudian membuat presepsi  bahwa pulau ini  sering hilang hilang  sehinnga pulau ini di sebut  dengan pulau Seram. Presepsi ini tidak tanggung-tanggun di tempat nya  saja tapi orang orangnya juga di bilang hilang-hilang.

2.    Orang Bati di katakan sebagai bangsa pemangsa  manusia kecil (Belita). Sehingga  para ibu di Ambon  melarang anak nya  keluar malam karena takut di culik dan di mangsa oleh  orang Bati. Kejadian ini terjadi di  desa Taniwel di Seram Bagian Barat hanya saja sampai sekarang belum ada konfermasi  dari masyarakat setempat bahwa siapa nama anak yang di culik itu, berapa umurnya, Apa jenis kelaminnya, siapa nama orang tuanya, kapan kejadian ini terjadi, dan bagaimana kronologisnya. Ini bisa saja  terjadi karena orang-orang tak bertangung jawab memanfaat kan situasi dan kondisi untuk melaksakan rencaana-rencana  bejat nya.  

Saya juga akui pernah mendengar mitos yang sama beberapa puluh tahu yang lalu. di mana bila malam tiba kami di wajibkan suda berada dalam rumah  tidak boleh keluar.  pintu dan jendelah di kunci rapat-rapat. jika kedapatan kami keluar rumah kami akan di marahi habis-habisan. 

Alasan yang pakai oleh orang tua kami pada waktu itu adalah bila malam tiba Orang Bati (dalam frasa orang Ambon)   akan keluar berjalan di jalan jalan . Jadi jika pada malam hari  ada anak anak yang masih berkeliaran di luar rumah akan di tangkapnnya dan di jadikan santapan malam.  ini juga  jelas salah karena kejadian dan presepsi semacam ini  terjadi beberapa puluh tahun yang  lalu yang masih belum seperti yang sekarang adanya. Waktu itu segala sesuatu masi di kaitkan dengan mitos. 

Padahal jika  melihat secarah mendetail  ini adalah bentuk  larangan yang mempunyai alasan yang kuat hanya saja sekali lagi sesuai dengan zamannya.  Orang  tua kami tidak mempunyai argumentasi lebih untuk menjelaskan kepada kami kenapa itu bisa terjadi sehingga hanya bisa di kaitkan dengan mitos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun