Mohon tunggu...
Wildan Faalul Abror
Wildan Faalul Abror Mohon Tunggu... UMY

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Angkringan Mbok Dampiri: Tempat Sederhana dengan Omzet Luar Biasa

6 Juli 2025   14:58 Diperbarui: 6 Juli 2025   15:05 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana malam di Angkringan Mbok Dampiri yang hangat dan ramai pengunjung. 

Pada awal 2024, Pak Winarso—yang akrab disapa Pak Win—memutuskan membuka usaha angkringan di sebelah kafe modern dekat Kampus Universitas Muhammadiyyah Yogyakarta (UMY). Keputusan itu sempat mengundang keraguan, termasuk dari sang istri yang khawatir tak akan ada pembeli. Banyak orang juga meremehkan idenya, menganggap angkringan tak akan mampu bersaing dengan kafe kekinian. Namun berbekal keyakinan, konsep sederhana, dan pelayanan yang hangat, siapa sangka usahanya kini justru ramai dipenuhi pelanggan, dengan omzet harian yang mencapai jutaan rupiah.

Sosok di Balik Kesuksesan

Pak Win adalah sosok di balik kesuksesan Angkringan Mbok Dampiri. Meskipun latar belakangnya adalah seorang karyawan swasta, ia tak ragu berinovasi. Di tengah maraknya perkembangan kafe modern di sekitar kampus, ia justru memilih menghadirkan suasana tradisional melalui angkringan, tempat makan yang akrab dengan masyarakat dan sarat nuansa kebersamaan.

Makna Nama "Mbok Dampiri"

Nama "Mbok Dampiri" bukan sekadar label, tapi punya cerita dan filosofi tersendiri. Nama ini terinspirasi dari simbah sang istri, yaitu Mbok Damiri. Namun atas saran tukang bangunan yang membantu mendirikan tempat tersebut, nama itu diubah menjadi "Dampiri", yang dalam bahasa Jawa berarti "silakan singgah dahulu."
Nama ini menggambarkan semangat usaha Pak Win: mengundang orang untuk berhenti sejenak, menikmati makanan, dan bersosialisasi.

Awal Usaha yang Penuh Inspirasi

Usaha ini bermula dari percakapan antara Pak Win dan anaknya, Dea, yang baru lulus dari jurusan peternakan. Awalnya, Pak Win berharap Dea bisa bekerja di luar negeri. Namun Dea memilih tetap tinggal di Jogja. Dalam obrolan singkat itu, Pak Win menyampaikan nasihat yang membekas:

"Kalau ingin bekerja bersama orang, pergilah ke luar negeri.
Tapi kalau ingin mengejar finansial, maka dunia usaha adalah jalannya."

Sore itu juga, Pak Win langsung mencari lahan di sekitar UMY untuk mendirikan angkringan. Ia yakin, jika tidak segera bertindak, besok pikirannya bisa berubah. Dari keyakinan itu, lahirlah Angkringan Mbok Dampiri.

Konsep Unik, Suasana Bersahabat

Angkringan Mbok Dampiri hadir dengan konsep yang berbeda. Meski tampil sederhana, suasananya hangat dan akrab. Pengunjung bisa memilih duduk lesehan yang cozy atau di meja formal.
Fasilitas seperti kabel roll dan WiFi gratis membuat tempat ini nyaman untuk mahasiswa mengerjakan tugas, nongkrong, atau bermain gim bersama. Suasana yang interaktif membuat banyak orang betah berlama-lama di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun