Mohon tunggu...
abraham raubun
abraham raubun Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli gizi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Olah raga, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berkunjung ke Negeri Asmat

15 Februari 2024   09:16 Diperbarui: 15 Februari 2024   09:39 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Setelah menyelesaikan pelayanan masyarakat, menjelang tengah hari kami kembali ke dermaga. Dalam perjalanan ke dermaga kami sempat singgah di lokasi pameran kerajinan Asmat yang diadakan. Pameran ini digelar setiap tahun, awalnya diprakarsai oleh gereja Khatolik di sana kemudian mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Beragam kerajinan mulai dari noken tas khs Papua yang dipamerkan dan dijual, terbuat dari anyaman kulit kayu. Harganya berkisar antara Rp. 25.000,- sampai dengan Rp. 250.000,-. Yang cukup mahal harganya terbuat dari kulit kayu gaharu nyang berbau harum. 

Selain itu ada pernak-pernik asesoris dari kerrang laut dan sebagainya. Ukir-ukiran kayu yang unikpun banyak beraneka ragam. Harganya cukup mahal  yang mencapai harga puluhan juta. Untuk yang harganya mahal jika terjual biasanya uang hasil penjualan diatur oleh pihak gereja, karena kalau diserahkan semuanya kepada si pemilik ukiran sering digunakan secara tidak karuan dan keluarga tidak kebagian. Kami bertemu dengan beberapa penduduk yang menumpang KRI Banjar masin. Ketika kami tanya tujuannya hanya mau pesiar berjalan-jalan ke kota Merauke setelah mendapat uang hasil penjualan ukirannya yang laku terjuan dengan harga 15 juta rupiah. Tetapi mereka hanya membawa Sebagian setelah dibagi dengan keluarga dan sisanya masih disimpan pihak gereja.

Sore hari kami selesai bergiat dan bersiap untuk kembali ke kapal. Dua LCT sudah menunggu di dermaga untuk mengangkut rombongan kembali ke kapal. Pukul 18.00 WIT satu LCT berangkat dan satu lagi harus menunggu tim yang baru selesai bergiat dan masih dalam perjalanan menuju Pelabuhan Agats.

LCT pertama tiba di kapal sekitar pukul 20.00 WIT kemudian kami beristirahat. Tengah malam kami terbangun karena mendengar suara rebut-ribut di bawah. Setelah keluar dan turun ke bawah kami melihat ada kapal tangker pengangkut minyak milik Pertamina sedang menurunkan rombongan ke dua, di belakangnya ada LCT yang ditarik. 

Rupanya waktu meninggalkan Agats selepas dari muara sungai mesin LCT mengalami gangguan dan mati. Radio komunikasipun tidak berfungsi sehingga tidak dapat menghubungi KRI Banjarmasin untuk meminta pertolongan. Akhirnya LCT terombang-ambing terbawa arus di laut lepas. Baru sekitar pukul 21.00 WIT ditemukan oleh kapal tanker Pertamina yang kebetulan melintas di jalur itu dan melihat LCT yang tengah terapung di malam pekat tanpa penerangan sama sekali. Lalu rombongan yang ada di LCT dipindahkan kekapal tangker dan LCT ditarik menuju KRI Banjarmasin. Ternyata kapten kapal tangker itu rupanya kawan sekolah di SMA kota Ambon Komandan KRI Banjarmasin Letkol (L) Stanley Lakeihena. Kami semua bersyukur meski ada beberapa anggota wanita yang schock dan pingsan tapi semua selamat.

Itulah salah satu pengalaman dalam mengikuti Ekspedisi NKRI 2017 Arung Samudera Papua Bagian Selatan sebelum menuju kabupaten Merauke mengakhiri perjalanan untuk bergabung dengan ti KOPPASUS yang lebih dahulu tiba untuk mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda yang dihadiri oleh Menteri PMK Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak dan Perempuan Yohana Susana Yembise, didampingi Gubernur, Panglima Kodam dan Kapolda Papua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun