Bayangkan jika sektor pertanian justru jadi primadona masa depan!Â
Laporan Future of Jobs Report 2025 oleh World Economic Forum memprediksi bahwa "farmworkers" alias pekerja pertanian akan menjadi lapangan kerja dengan pertumbuhan tercepat secara global, dengan tambahan sekitar 35 juta pekerjaan baru pada tahun 2030Â
Sementara itu, data nasional dari BPS via Sakernas Agustus 2024 menunjukkan bahwa tenaga kerja pertanian di Indonesia masih didominasi oleh generasi X (25--59 tahun), menjadikan generasi Z (15--24 tahun) relatif minim keterwakilannya dalam sektor yang krusial ini Satu Data Pertanian.
Singkatnya: dunia butuh banget anak muda yang mau masuk pertanian. Nah, di sinilah Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) UKSW yang berdiri di Salatiga, merangkul semangat inovasi dan keberlanjutan sebagai jalan emas untuk generasi Z yang ingin bergabung dalam revolusi pertanian global!
Alasan 1: Anda Jadi Bagian dari Gelombang Besar Peluang Global
Kenapa saya bilang "peluang besar"? Karena, profesi sebagai petani modern bukan hanya tradisi, tapi juga kebutuhan masa depan ditandai dengan jumlah pekerjaan di sektor ini yang diproyeksikan tumbuh pesat di seluruh dunia hingga 2030Â
Bayangkan, banyak negara butuh tenaga muda untuk menggantikan generasi tua yang mendekati masa pensiun. Anda bisa jadi bagian dari solusi tersebut. Bukan cuma jadi petani, tapi pionir pertanian modern dan berkelanjutan. Dan hey, itu bukan bayangan, itu kenyataan global.
Alasan 2: Menambal Kekurangan Generasi Z di Pertanian
DATA: Generasi Z (15--24 tahun) merupakan bagian terkecil dari tenaga kerja sektor pertanian di Indonesia, menunjukkan rendahnya minat atau keterlibatan mereka di sektor ini.
Kuliah di FPB UKSW menawarkan Anda kesempatan tidak hanya kuliah, tapi jadi pionir dengan memecah stigma bahwa pertanian itu "kurang keren", sambil mendorong generasi muda lain bergabung. You'll be the spark!
Alasan 3: Kurikulum yang Responsif terhadap Tantangan Global
WEF menekankan bahwa tren makro seperti green transition, digitalisasi, dan perubahan demografi akan menjadi penggerak utama perubahan pasar kerja hingga 2030. Skill wajib: teknologi pertanian, sustainability, dan adaptasi kreatif.
Di FPB UKSW, Anda tidak diajar hanya bercocok tanam konvensional. Anda diajak menggali smart farming, agrobisnis modern, dan teknologi pertanian---sesuatu yang sangat relevan dengan kebutuhan masa depan.
Alasan 4: Skill Tepat untuk Era Disrupsi dan Up-skilling
Menurut WEF, sekitar 39% keterampilan inti pekerja akan berubah signifikan pada 2030. Dan sektor pertanian, yang dipenuhi tantangan iklim dan teknologi baru, adalah medan utama berkembangnya skill baru itu: dari analytical thinking, inovasi, hingga kolaborasi lintas disiplin.
FPB UKSW menyediakan ruang bagi Anda untuk berkembang, bukan cuma bertani, tapi berpikir lintas disiplin, memimpin inovasi, dan mengadaptasi teknologi baru dengan kreatif. In short: you're future-proofing your skills.
Alasan 5: Fasilitas Mutakhir dan Program Kolaboratif
Salah satu keunggulan UKSW adalah Science Techno Park, fasilitas inovatif di kebun percobaan Salaran, Salatiga. Di sana, mahasiswa bisa riset, inkubasi teknologi pertanian, dan bahkan mengembangkan produk usaha, mulai dari kafe hingga produk pangan seperti "Gamsen" Satu Data Pertanian.Â
Bayangkan: kamu nggak cuma dapet teori, tapi langsung praktek nyata! Kamu bisa terlibat dalam riset gandum tropikal, smart farming, dan pengolahan hasil pertanian, semua dalam lingkungan kampus.
Alasan 6: Dosen Berpengaruh Nasional dan Jaringan Kolaborasi Kuat
FPB UKSW punya dosen seperti Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak dan Ir. Djoko Murdono yang terlibat sebagai Tim Ahli Ketahanan Pangan nasional, membahas produksi gandum, kedelai, bawang putih, dan gandum tropikal Satu Data Pertanian.
Jadi, Anda akan belajar dari figur yang punya peran strategis di ranah nasional. Plus, FPB aktif mengadakan KKN, pelatihan hulu-hilir pertanian, dan kolaborasi antar disiplin---mulai dari smart farming IoT hingga urban farming.Â
You'll get both academic depth and real world networks.
Alasan 7: Prestasi Mahasiswa dan Jejak Kompetisi
Mahasiswa FPB UKSW sudah membuktikan kemampuan di ranah kompetisi. Contohnya: tiga mahasiswa Agribisnis meraih Juara Harapan 1 di Christian Business Plan Competition 2024, dan dosen memperoleh sertifikat kompetensi Satu Data Pertanian.
Ini bukti bahwa FPB UKSW nggak cuma mampu mengajarkan, tapi juga memikat dunia kompetisi---menunjukkan kualitas dan kesiapan menghadapi tantangan nasional maupun global.
Kesimpulan: Dari Peluang Global ke FPB UKSWÂ
Waktunya Ambil Aksi!
Kalau kamu generasi Z yang ingin masa depan cerah, penuh peluang, dan punya kontribusi nyata, FPB UKSW adalah platform yang pas.
Kamu bukan sekadar "kuliah agroteknologi", Â kamu adalah future-ready agri-innovator.
Kamu bukan sekadar "masuk pertanian", kamu membuka jalan generasi muda masuk sektor penting.
Kamu punya peluang riset, kolaborasi, dan prestasi nyata sejak jadi mahasiswa.
Jadi, siap jadi bagian dari revolusi pertanian 2030? Yuk, gas dan bergabung dengan FPB UKSW!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI