Mohon tunggu...
Abioyiq
Abioyiq Mohon Tunggu... Administrasi - Pegendara Masa

Menulis menyalurkan redundansi agar tak menjadi keruntuhan diri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Snorkeling Dulu, Baru Scuba Diving...

12 Mei 2011   07:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:48 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melihat pemandangan kedalaman laut dengan segala keragamannya dapat dilakukan dengan beberapa cara. Snorkeling, scuba diving atau mengunjungi akuarium raksasa seperti sea world. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Saya yakin Sea World mudah diakses oleh siapa saja ketika mereka memiliki waktu dan cukup dana untuk mengunjunginya. Lain halnya dengan snorkeling dan scuba diving. Tak cukup dengan ketersediaan waktu dan dana untuk melakukannya. Jika dihadapkan kepada pilihan scuba diving atau snorkeling dalam rangka melihat pemandangan bawah laut, saya yakin akan banyak yang memilih scuba diving.  Scuba sendiri merupakan singkatan dari Self Contained Underwater Breathing Apparatus. Alat yang lebih lengkap, kedalaman pemandangan yang lebih beragam dan kesan unik menggunakan alat penyelaman dan melihat pemandangan bawah laut menjadi alasannya. Alasan-alasan tersebut memang benar, tetapi bagi penikmat pemandangan laut sekaligus mengambil manfaat olahraganya akan memulainya dengan menguasai terlebih dahulu kemampuan snorkeling. Snorkeling hanya dilengkapi dengan masker, snorkel dan fin. Selebihnya adalah keuatan tubuh dan beberapa skill dasar penyelaman. Snorkeling sesungguhnya merupakan skill utama bagi para penyelam. Hanya dengan menggunakan alat yang barusan disebutkan kita masih dapat mengakses kedalaman lima sampai tujuh meter air dan di kedalaman inilah pemandangan terumbu karang memamerkan keindahan dan keragamannya. Lewat dari kedalaman sepuluh meter, pemandangan dasar laut tak lagi seindah di kedalaman antara nol sampai sepuluh meter. Selain dari alasan pemandangan terumbu terbaik ada di kedalaman yang rendah, beberapa resiko penyelaman yang melekat pada scuba diving mengintai jika pengetahuan tentang seluk beluk penyelaman belum memadai. Meskipun alasan ini tidak menstigma scuba diving secara keseluruhan jika kita telah memiliki kemampuan dan pengetahuan memadai menggunakan alat scuba. Tetapi sebaiknya bagi mereka yang memiliki keterbatasan pemahaman tentang penyelaman mematangkan lebih dahulu kemampuan snorkelingnya. Kemampuan snorkeling yang mumpuni akan menjadi penjagaan bagi si penyelam saat ia melakukan kegiatan penyelaman menggunakan alat scuba diving. Sebab tak selamanya proses menyelam menggunakan alat scuba berjalan sesuai rencana. Mungkin saja terjadi kesalahan manusia, atau perubahan arus air atau kejadian menyangkut hewan laut yang tak terduga. Seringkali kemampuan fisik dan skill selam dasar saat snorkeling membantu penyelam keluar dari masalah-masalah tersebut. Oleh karena itu, kesiapan melakukan kegiatan penyelaman menggunakan alat scuba sebaiknya didahului oleh pengalaman dan kelengkapan kemampuan melakukan snorkeling. Satu hal lagi, melengkapi alat snorkeling tak semahal alat scuba dan ketika kita siap menggunakan alat scuba, beberapa kelengkapan alat snorkeling masih dapat digunakan saat melakukan kegiatan scuba diving.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun