"Rasain kalian".
Mengambil gitar seusai makan, bernyanyi penuh kebebasan merupakan lingkar studi berseni yang dialihkan. Mentari di kepala sangatlah menekan, tapi karena rimbunnya pepohonan sehingga ada kesejukan yang tersisa. Kami membuat grup band ugalan. Bambu dan piring plastik dijadikan sebagai alat band. Safar tidak ikut. Ia di tugaskan untuk memegan kamera, seperti yang bisa kalian cek di facebook punyaku. Agak aneh dan lucu. Tapi tak apalah, bahagia kami yang buat bukan pemerintah.
Dari lagu barat hingga Ambon kami nyanyikan dengan nada varitatif. Suara 1,2, dan 3 kami bagi disetiap alunan nada yang bisa ditempatkan. Aku terpilih sebagai vokalis utama, backing vokalnya adalah Zalo. Safri main gitar, sementara Sarif diposisi drummer.
Yuuu..jangan hiraukan kesenangan kami. Bukankah manusia hidup untuk berseni walau hanya sekedar iseng-iseng doang.
Part 3 nya sampai disini dulu ya gaes. Tenang, masih belum berakhir ceritanya. Trims.