5. Air bersih
Baik di musim kemarau maupun penghujan, air bersih yang layak diminum susah didapat. Dan sebagainya
Beberapa alasan diatas bukan hanya terjadi di Jakarta, namun juga hampir di seluruh pulau jawa. Dari data yang didapat Jokowi, disebutkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia terdapat di Jawa dengan mencapai kurang lebih 57%. Sedangkan untuk wilayah lain seperti Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan hanya sebesar 21, 7, 6 % secara urut setiap wilayahnya.
Pemilihan ibukota diluar pulau Jawa mungkin juga untuk meratakan persebaran penduduk agar tak berat hanya disatukan wilayah. Masalah-masalah lain terkait Jawa yakni kemacetan yang sama kronisnya bukan hanya di Jakarta, apalagi kalau musim mudik. Seperti yang telah kita tahu, arus mudik terbesar berada di sana. Anak-anak perantauan dari Jawa dan sekitarnya akan pulang kampung dan memadatkan dataran jawa.
Sungai-sungai di Jawa seperti sungai Citarum sudah sangat memprihatinkan tingkat pencemaranya. Apalagi sungai Citarum ini merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Jawa. Aktivitas industri tekstil dan sampah rumah tangga membuat warna,bau, dan kebersihan sungai ini semakin memburuk.Â
Hal itu mengakibatkan airnya tak dapat digunakan bahkan berbahaya untuk keperluan sehari-hari warga seperti kebutuhan minum, mencuci,mandi. Kalau dipakai mandi mungkin masih bisa namun dapat membuat gatal-gatal anggota tubuh. Penggunaanya untuk minum juga beresiko keracunan.
Dimanapun nanti ibukota yang terpilih untuk menggantikan Jakarta semoga bisa lebih baik dan tak menimbulkan masalah yang serupa dengan lingkungannya, sebagai dampak dari status ibukota yang diembannya.