Mohon tunggu...
MUHAMAD ABID
MUHAMAD ABID Mohon Tunggu... Dosen - Hidup Dalam perubahan itu Memang Sulit, Tetapi Hidup Tanpa Perubahan Akan lebih Sulit.

Saya adalah seorang dosen di UNIVERSITAS PAMULANG dan juga praktisi HR

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Anak Sekolah yang Menjadi Gembala Sapi

2 September 2023   07:24 Diperbarui: 2 September 2023   14:14 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar : shutter-picture.blogspot.com

Penulis : Muhamad Abid S.E., M.M.

Sebagai : Dosen Universitas Pamulang, Praktisi HR

Malam itu hujan begitu deras dan diiringi dengan suara petir yang menggelegar, hujan turun begitu lama dari malam sampai dengan pagi belum juga reda, sebagian warga desa ada yang tertidur pulas ditemani suara gemercik hujan dan sebagian warga ada yang merasa was was karena bangunan rumahnya yang tak lagi kokoh.

Warga desa yang merasa was was karena bangunan rumahnya tak lagi kokoh adalah saya dan keluarga saya, hingga akhirnya sekitar pukul 4 pagi apa yang di khawatirkan benar-benar terjadi, dinding rumah bagian dapurpun roboh, suara gemuruh dinding yang roboh beserta genteng-gentengnya yang berjatuhan membuat kami sekeluarga bertakbir dan gemetar ketakutan.

Air matapun tak terasa berurai melihat apa yang terjadi, perasaan takut, bingung dan malupun menyelimuti kami sekeluarga, lalu kami dibantu oleh beberapa tetangga merapihkan puing-puing tersebut dan menutup bagian rumah yang roboh dengan terpal sebagai pelindung sementara agar ketika hujan turun lagi air hujan tidak masuk ke dalam rumah.

Diskusi keluargapun dimulai setelah selesai merapihkan puing-puing tersebut, bapak menyampaikan bahwa sebenarnya sudah sejak lama bapak mempunyai mimpi ingin merenovasi rumah namun biayanya belum cukup, dengan kejadian ini bapak mempercayakan saya untuk merawat sapi jantan milik bapak yang saat ini dititipkan pada saudara.

Alasannya sederhana karena nilai jual sapi jantan lebih tinggi dibanding sapi betina dan apabila dirawat sendiri tentunya ketika nanti di jual uangnya bisa digunakan untuk tambahan biaya merenovasi rumah dan bapak tidak perlu memberi komisi pada orang lain.

Mengemban tanggung jawab tersebut adalah keharusan bagi saya saat itu karena saya tidak punya pilihan lain, saya anak laki-laki pertama yang sudah remaja sehingga dipercaya untuk mengemban tanggung jawab tersebut, ketika itu saya masih duduk di bangku SMA kelas 1.

Merubah kebiasaaan menjadi awal bagi saya dalam menjalani hari-hari sebagai anak sekolah dan juga gembala sapi, setiap pulang sekolah saya bergegas pulang untuk menyempatkan makan siang dan berganti pakaian selanjutnya saya pergi mencari rumput untuk sapi jantan saya.

Sabit dan karung adalah peralatan yang saya gunakan ketika akan mencari rumput, sawah, kebun bahkan hutan adalah tempat-tempat yang saya tuju untuk mencari rumput hingga akhirnya saya menemukan dan mengenali daerah-daerah potensial untuk mendapatkan rumput terbaik untuk sapi jantan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun