Oleh : FITK UIN Walisongo Semarang, Abdusshomad Alfarizi (1903016111) PAI 4C
Pendahuluan
Menurut para psikolog, perkembangan merupakan proses perubahan aspek kejiwaan manusia sejak mereka dilahirkan sampai dengan meninggal. Dalam Perkembangan psikologi tentunya terdapat prinsip dan faktor yang mempengaruhi jalan nya perkembangan, diantaranya yaitu faktor hereditas dan faktor lingkungan.
Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa, merekalah yang nantinya akan membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain. Dengan kata lain, masa depan bangsa sangat bergantung oleh pendidikan yang diberikan kepada anak sebagai generasi penerus bangsa.
Prastito berpendapat bahwa perkembangan sosial anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: status sosial ekonomi keluarga, keutuhan keluarga, sikap dan kebiasaan orang tua. Sedangkan faktor dari luar rumah atau lingkungan, pengalaman sosial awal sangat menentukan perilaku kepribadian selanjutnya.
Soedarjito (2007: 114) berpendapat bahwa keluarga adalah pusat pendidikan pertama dan utama yang dikenal oleh anak, keluarga mempunyai peran mensosialisasikan adat istiadat, kebiasaan, peraturan, nilai-nilai, atau tata cara kehidupan. Keluarga merupakan satu kesatuan lingkungan sosial pertama bagi anak dan tempat anak mendapatkan kasih sayang, perlindungan serta rasa aman. Jika dalam keluarga terjadi perselisihan hubungan seharusnya perlu diimbangi dengan kualitas dan intensitas hubungan sehingga ketidakadaan seorang ayah atau ibu tetap dirasakan kehadirannya dan dihayati secara psikologis.
Proses perkembangan terhadap anak usia dini diperlukan pemahaman yang lebih mendalam mengenai prinsip dan faktor perkembangan psikologi, oleh karena itu pada esai ini penulis akan mencoba mengaitkan Pengaruh Broken Home Terhadap Perkembangan Mental Anak.
Pembahasan
Perkembangan merupakan perubahan yang teratur, sistematis, dan terorganisir yang mempunyai tujuan tertentu. Adapun beberapa  ciri dari perkembangan, diantaranya yaitu: berkesinambungan, kumulatif, bergerak ke arah yang lebih kompleks dan holistik. Perkembangan psikososial dapat diartikan sebagai salah satu perkembangan sosial terhadap seorang  yang ditinjau melalui sudut pandang psikologi. Perkembangan pada masa anak-anak merupakan suatu hal yang sangat menarik untuk dipelajari. Karena didalamnya terkait hubungan antara anak dan keluarga, teman dan sekolah, maka dari itu sangat mempengaruhi perkembangan psikososial bagi seorang anak. Meningkatnya perkembangan sosial pada seorang anak ditandai dengan adanya perubahan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang kebutuhan dan peraturan-peraturan yang berlaku.
Masa depan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan yang diberikan kepada anak-anak sebagi penerus bangsa. Menurut Soetjiningsih (2000: 121) ada tiga kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi yaitu: kesehatan makanan bergizi (asuh), kasih sayang dari orang tua atau keluarga (asih), dan perangsangan atau stimulasi(asah) dapat menjamin terciptanya proses tumbuh kembang anak secara normal karena pada usia itu anak berada pada posisi keemasan (golden age).
Pada tahap ini anak usia dini  belajar bagaimana merencanakan dan melaksanakan tindakannya. Perubahan yang tidak berhasil dari tahapan ini akan membuat anak takut untuk mengambil inisiatif atau membuat keputusan karena mereka takut akan berbuat salah. Anak cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah dan tidak mau mengembangkan harapan- harapan ketika mereka dewasa. Bila anak berhasil melewati fase ini dengan baik, maka keterampilan ego yang mereka peroleh adalah memiliki tujuan dalam hidup mereka.
Ada beberapa prinsip dan  faktor yang dapat mempengaruhi  prkembangan psikologi pada individu, diantaranya :
