Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Arjuna Bramantyo Mahadana dalam Pembangunan Bertahap

25 Agustus 2020   19:31 Diperbarui: 25 Agustus 2020   20:21 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri (wali songo dan cicit Arjuna)/tabloidbintang.com dan koleksi pribadi

Sebuah pembangunan berundak mengikuti postur tanah tempat tinggal Arjuna Bramantyo Mahadana atau setelah masuk islam menjadi Arjuna Abdullah Azzam Mahadana. Beberapa saat  lalu ia melewati sebuah perjalanan menuju nagari gurun pasir sesekali mencuri pandangan melihat orang-orang berhidung mancung untuk bertemu susuhan pengendalian dan pencarian diri sambil berniaga. 

Seraya ia datang kembali ke kampung halaman dengan uang tapi sukma tak tenang karena orang yang dicari tidak bertemu. Suatu malam ia tertidur dan melihat seorang memberi pesan bahwa bukakanlah pintu untuk seorang yang akan menjawab semua pencarianmu.

Seseorang dari hadramaut mengetuk pintu dengan wajah cerah, Susuhan Jati Syarif Hidayatullah memandang Arjuna Bramantyo. Sebuah langskap hidangan diserahkan kepada orang tersebut untuk makan pagi bersama. Pengajaran tauhid dan ketuhanan diajarkan Susuhan Jati Syarif Hidayatullah hingga Arjuna Bramantyo Mahadana masuk islam dan mengganti nama dengan Arjuna Abdullah Azzam Mahadana.

Barangkali inilah gerbang Islam masuk Indonesia melalui wali songo tanpa peperangan sungguh penataan bangunan Iman tanpa sebuah pemaksaan. Arjuna Bramantyo Mahadana memperkenalkan Susuhan Jati Syarif Hidayatullah kepada Senapati Jimbun setelah masuk islam menjadi Raden Fatah sekaligus penguasa bergelar Sultan Syah Alam Akbar al-Fatah. Susuhan Jati Syarif Hidayatullah meminta Raden Fatah membangun masjid Demak untuk ritual ibadah namun upeti kerajaan belum banyak.

Arjuna sebagai pedagang rendah hati mendermakan pembangunan masjid tesebut secara bertahap. Raden Fatah mengumpulkan ribuan pasukan untuk memulai pembangunan. Orang dari beberapa kampung penasaran kepada Sang Raja demak, suatu kontruksi bangunan mengambil kearifan lokal dengan fungsi berbeda. Banyak masyarakat kampung memasuki bangunan tersebut mereka bebas masuk sebuah tempat disebut masjid karena masjid bukan untuk orang Islam tapi untuk persembahan Raja pada masyarakatnya.

 Ini membuktikan ajaran agama baru ini disukai karena terbuka dan diterima.  Susuhan Jati Syarif Hidayatullah  tersenyum terdapat tempat berkumpul untuk kirim berdoa para pasukan berkuda dan rakyatnya dalam kesetaraan untuk sujud pada Gusti Allah yang Maha Esa. Susuhan Jati Syarif Hidayatullah adalah salah seorang dari Walisongo, ia dilahirkan Tahun 1448 Masehi. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun