Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyelami Kekecewaan Anak Tahun 2021 Tinjauan Ilmu Sosiologi

26 Januari 2021   08:14 Diperbarui: 26 Januari 2021   08:32 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak anak yang korban KDRT benci sekali setiap bentuk intimidasi dari pihak yang kuat kepada pihak yang lemah. Itulah memaafkan bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan sesuai nasehat Abdurrofi. Apalagi pelaku baru dipahami melakukan KDRT adalah orangtua sendiri.

Timbulah pertanyaan lebih baik mana anak kandung yang dibesarkan dengan kekerasan atau anak adopsi yang dibesarkan dengan kelembutan. Dalam setiap seminar zoom, sikap seperti inilah yang harus dikedepankan berpikir. 

Menjauhi diri dari sikap kasar yang bisa mendatangkan keburukan dari diri sendiri terhadap anak dan istri. Menurut Abdurrofi bersikap lemah lembut justru akan mendatangkan sebuah kebaikan.

Pembaca sebagai orangtua harus memutus rantai kekerasan dengan menikahi orang yang tidak radikal, menjauhi lingkungan premanisme, dan membuat lingkungan yang ramah anak terutama di rumah sendiri. 

Kelembutan menghalangi banyak orang tua memberikan kekecewaan pada anak. Menurut KH Maruf Amin membuat semua semakin adil dan setara di Indonesia dimulai dari keluarga.

KH Maruf Amin tidak pernah melarang untuk anak dan istri melaporkan kepala keluarga zalim ke polisi. Beliau selalu mengingatkan agar kita memiliki hati yang lembut. 

Tanda kamu berhati lemah lembut, mereka tidak berani menyakiti pasangan dan anak meskipun dalam kondisi emosi tinggi. Bukankan pada saat krisis orang cenderung emosi.

Kita berpikir jernih untuk mendapatkan konsultasi hati lembut dari seorang ulama memang tidak salah. Kita tidak bisa mendengar seseorang berbicara kasar dengan demo-demo di jalan. 

KH Maruf Amin meminta agar kamu tidak menjadikan itu referensi bertindak dan berucap kepada anak. Hati anak mudah sakit hati ketika mereka menerima kekasaran itu persis masa lalumu yang mengecewakan.

Dalam ilmu agama Islam, Orang yang hatinya begitu lemah lembut juga susah banget untuk marah. Bahkan saat marah, dia malah diam. Dalam ilmu komunikasi diam adalah cara berkomunikasi terjadi secara spontan atau tiba-tiba apabila seseorang memberikan respons ketika mendapat informasi yang mempengaruhi kepentingannya.

Marah dengan tidak berbicara dengan kata-kata kebun binatang dan umpatan merupakan komunikasi non-verbal. Sikap diam merupakan suatu hal yang disukai karena seseorang yang diam dianggap mampu bersosialisasi terhadap lingkungannya dengan emosi stabil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun