Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Status WNI dan WNA Sebagai Alat Tukar Kewarganegaraan

22 Januari 2021   07:07 Diperbarui: 22 Januari 2021   07:17 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Status WNI dan WNA Sebagai Mata Uang Kewarganegaraan. Sumber gambar: koinworks.com/Firda

"Membangun kewarganegaraan di Era pasca-modern: Dimensi dari sisi lain koin" -Giovanni Moro : 2013

Status WNI dan WNA sebagai alat tukar kewarganegaraan pada  kewarganegaraan Eropa ditetapkan dalam Perjanjian Maastrich sedangkan kewarganegaraan Indonesia UU No 12 Tahun 2006 mengenai kewarganegaraan Indonesia.

Ibarat rupiah bisa ditukar dengan euro. Kewarganegaraan bisa bertukar dari WNI menjadi WNA, misalkan dari warga negara Indonesia ingin menjadi warga negara uni eropa.

Pembaca bisa memilih salah satu negara anggota uni eropa. Bekerja dan tinggal di Jerman selama minimum 8 tahun, memiliki perwakilan hukum, memiliki izin tinggal dan memiliki pengetahuan tentang sistem hukum di Jerman serta pasangan orang Jerman.

Terpenting pembaca memiliki dokumen kriminal bersih. Pasangan orang Jerman akan membantu pembaca memperoleh sponsor Anda untuk mendapatkan kewarganegaraan. Betul, sekali orang dalam adalah katalisator.

seseorang wanita yang membuat pria jatuh cinta yang menyebabkan terjadinya perubahan dan menimbulkan kejadian baru seperti pindah warga negara dan bisnis baik di uni eropa membuat enggan pulang ke Indonesia.

Pada pandangan pertama, tidak korelasi yang relevan antara dua peristiwa ini dapat dideteksi, jika bukan karena fakta jelas bahwa keduanya menganggap individu yang merupakan warga negara salah satu negara-negara Uni Eropa.

Oleh karena itu, rumus "Sisi Lain Koin" bisa menjadi metafora yang samar-samar untuk "sisi manusia" dari mata uang tunggal dan (terutama) masalah yang mempengaruhi orang-orang biasa di Eropa.

Di dalam kasus saya, tidak akan ada kebutuhan untuk keterlibatan komunitas ilmiah, dan liputan media yang baik tentang pengalaman, perasaan, dan perhatian dari orang yang membawa euro di saku mereka sudah cukup.

Sebaliknya, yang dibutuhkan adalah upaya yang bertujuan untuk mengungkap hubungan ganda yang menghubungkan dua proses membangun persaudaraan bukan kewarganegaraan. Kita bisa bersatu sebagai fenomena individu, sosial, kelembagaan, dan komunitas, di satu sisi, dan pembentukan euro sebagai mata uang mayoritas orang Eropa dan meninggalkan rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun