Jerman pada abad 21 masih berada berada pada dataran Eropa Tengah dan terbagi dalam Uni Eropa yang bersaing. Kamu harus pilih kampus di negara ini memiliki posisi ekonomi dan politik yang sangat penting bagi Asia termasuk Indonesia. Orang-orang Jerman pilih Islam sedangkan orang Indonesia sebagai muslim pernah pilih kampus karena Jerman memiliki Ilmu pengetahuan modern di abad 21.
Menurut (Abdurrofi, 2021) Indonesia dan Jerman memiliki kesamaan yaitu Islam masuk wilayah tanpa perang, perbedaannya Indonesia melalui budaya masa lampau sedangkan Jerman melalui ilmu pengetahuan masa kini. Orang Indonesia bisa belajar dan didakwahi di Jerman.
Pada akhir tahun 2017 keagamaan hanya selebritas, bukan refleksi dan menganggap agama hanya ritual semata. Kebanyakan masyarakat Jerman agnostik apalagi pada saat 202o kemarin tak jauh berbeda.
Sebagian dari mayoritas masyarakat Jerman yang agnostik mencari rasionalitas kebenaran Tuhan melalui ilmu pengetahuan hingga ribuan masyarakat Jerman memeluk Islam. Bagi yang belum paham agnostik, saya jelaskan agnostik itu apa?
Jadi begini, agnostik adalah Seorang yang percaya bahwa keberadaan mungkin tidak ada (atheisme) sampai Tuhan mungkin ada (theisme) yang diketahui atau dapat diketahui tentang keberadaan atau sifat Tuhan atau apa pun di luar fenomena material dengan tiga katagori.
Jerman Masuk Indeks Ketimpangan Pendidikan Terendah  di Dunia
Penilaian terhadap kebanyakan orang Indonesia hanya berdasarkan persepsi terhadap negara Jerman di mana orang tersebut karena negara Jerman pernah menjadi tempat belajar Presiden B.J Habibie. Tidak salah juga persepsi itu jika kita memiliki datanya.
Departemen Riset Statista Indeks dapat memiliki nilai antara 0 dan 1. Nilai asli telah dikalikan 1.000 untuk ilustrasi yang lebih baik. Semakin tinggi nilainya, semakin rendah ketimpangannya. Berdasarkan Indeks pendidikan berbasis ketimpangan di negara tertentu pada tahun 2019 bahwa Jerman rendah ketimpangan pendidikan.
Berdasarkan data diatas bisa diasumsikan bahwa ketimpangan pendidikan rendah merupakan kondisi kemerataan lulusan pendidikan dari penduduk di suatu Jerman. Ukuran ketimpangan pendidikan adalah indeks gini pendidikan yang mengukur rasio rata-rata capain tahun pendidikan dari semua penduduk.
Ketimpangan pendidikan rendah menyebabkan masyarakat menjadi agnostik hingga mereka transformasi masuk Islam. Mereka menjadi warga negara masih tetap menjadi yang terbaik. Menurut Aristoteles, Bentuk terburuk dari ketimpangan adalah mencoba membuat hal-hal yang tidak setara menjadi setara.
Jerman berhasil membangun kesetaraan pendidikan dan rendah ketimpangan sehingga Islam masuk ke Jerman dengan melalui kompetensi mengelola data dan fakta peradaban Islam dikotomi ini, bukan hanya pada tataran pemilahan tetapi masuk pada wilayah kemampuan berpikir holistik.
Pendidikan mulanya menjauhkan dari Tuhan karena semakin tinggi nilainya berpikir, namun puncaknya pemikiran ialah semakin rendah untuk menjadi agnostik dan semakin tidak bisa menolak Islam. Skema yang lebih baik karena Islam  bagi para mualaf mendukung pengembangan bakat berpikir sebagai naluri manusia di Jerman.Â
Jerman dan Agama Islam Terbuka Fakta dan Data
Berbeda Islam masuk ke Indonesia melalui budaya, Jerman menawarkan cara baru yang tidak terbayangkan untuk bekerja dengan, memvisualisasikan, dan menganalisis data dan fakta hingga mereka menolak agnostik dan menjadi mualaf sehingga Islam di Jerman berbeda dengan Islam di Nusantara.
Terlepas dari apakah data disimpan di gudang dan database yang canggih atau dalam tabel dan file teks sederhana: Orang Jerman dapat mengaksesnya melalui konektor yang dioptimalkan sesuai kebutuhan mereka.
Apakah Anda ingin tahu apa yang dapat dilakukan Orang Jerman sebelum Anda menguji kepercayaan ibarat perangkat lunak? Kemudian lihat error and myhths berikut, Diagram seperti apa yang tepat untuk kebutuhan mereka.
 proses yang kompleks dan membutuhkan resources yang cukup banyak. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam merancang dan membangun data sebelum membangun keyakinan sebagai fondasi.
Masyarakat Jerman mengenal agama satu sama lain di "tempat netral" sehingga tidak ada subjektivitas. Menurut saya, dalam konteks itu. Jadi saya pikir di situlah ekspresi perpindahan agama yang substansial ini terkait dengan mualaf yang sebenarnya.Â
Kebijakan Pemerintah Jerman Terbuka Pada Minoritas Islam
Pemerintah Jerman mengakui warganya memiliki sikap saling menghargai, menghormati, dan keterbukaan kepada antarsesama manusia yang bertentangan dengan diri sendiri imannya. Islam menjadi menjadi salah satu topik menarik di negara-negara Barat kini. Berapa banyak uang yang mereka hasilkan, selama Anda bahagia boleh termasuk pindah agama.Â
Cendekiawan atau intelektual yang agnostik menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, mengagas, atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan termasuk ketuhanan.  Itu memberi mereka kesempatan untuk mendekati agama  satu sama lain dengan bebas.
Studi kasus berdasarkan wawancara dapat didengar dalam serial musim panas Theo-Logic di Bayern 2Â dan di BR Podcast Center, Seorang pemuda jerman bernama Benjadmin tidak pernah bisa berbuat banyak dengan iman Kristen dan oleh karena itu tidak menganggap dirinya religius.
Kemudian, sebagai salah satu warga Jerman menemukan  bahwa "ada keyakinan dalam dirinya" ketik pergi ke Maroko. Dalam lingkaran pertemanan Benjamin bertemu wanita dan Benjamin tidak hanya bertemu pemahaman dalam pernikahan mereka. Tapi keluarga mereka mendukung pasangan muda itu. Ini menjadi penemuan akar spiritualnya membawa kebahagiaan.
Orang-orang Jerman lintas benua menemukan jawaban atas akar masalah spiritualnya dan masalah lainnya. Dikutip dari republika,  Jumlah berkisar 4,7 juta  orang atau sekitar 5,7 persen masuk Islam dari total populasi Jerman yang sebesar 83 juta jiwa. Dalam 1 tahun, Ada 4.000 warga Jerman masuk Islam karena mereka berinteraksi dengan agama berbeda dari penjuru dunia.
Klaim Kebenaran Tanpa Paksaan Adalah Kebaikan di Jerman
Kebebasan berkeyakinan karena itu termasuk dasar tar juga hak untuk pindah agama termasuk keluar dari Islam. Maka pluralitas dalam hal agama mengacu pada kenyataan  bahwa manusia memiliki berbagai macam agama dan keyakinan yang berbeda-beda termasuk klaim kebenaran dari warga Jerman.
Dikutip Konvertiten aus der Sicht des Islam, Agama Islam dan Jerman memiliki kesamaan kebebasan berkeyakinan penuh atas pilihannya. Â Keputusan itu harus didasarkan, jika tidak berikan tidak ada cara untuk menguji orang-orang percaya di dunia ini.
Berdasarkan penjelasan di atas, Â sejauh mana Umat Islam memiliki kepastian agar siap untuk solusi atas masalah tertentu yang melampaui individu berbeda dan konteks nasional satu buat level umum melalu pendidikan. Ini sih meringankan beban negara sehingga orang Muslim Jerman berkontribusi membangun Jerman semakin maju.
Di tengah-tengah kemajuan negara Jerman isu kebebasan dalam agama menjadi daya tarik saya dan teman-teman terintegrasi paham atas keberagaman pilihan. Kita bebas menentukan yang terbaik di antara yang terbaik berdasarkan berbagai sudut pandang. Dari beberapa agama, Jerman memperbolehkan klaim kebenaran tanpa memaksa asalkan berkontribusi membangun Jerman semakin maju.
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Frank-Walter Steinmeier dalam pendidikan untuk semua kalangan. Kami mendukung setiap kebijakan pendidikan untuk semua kalangan begitu juga dukung kebijakan kepada rekan kemendikbud, Â Nadiem Makarim untuk menghilangkan ketimpangan pendidikan di pelosok Indonesia.
Kurikulum dan Tema Pendidikan Agama Islam Di Jerman
Jerman menawarkan pelajaran agama untuk anak-anak Muslim adalah ide yang cukup lama tapi bagi anak-anak non-muslim sebuah ide yang luar biasa hebat di Jerman. Pada dasarnya bukan  untuk menyebarkan keyakinan tapi memberitahukan bahwa bahwa gagasan Islam bukan ekstremisme, bukan radikalisme, bukan intoleranisme dan bukan terorisme karena tidak ada keterkaitan yang kuat antara Nabi Muhammad dengan ekstremisme, radikalisme, intoleranisme dan terorisme.
Potret Sistem Pemerintahan Jerman merupakan republik federal dengan kurikulum pendidikan Jerman dapat diformulasikan Agama Islam. Sebuah studi dari Abdurrofi  baru menemukan bahwa siswa 18 kali lebih banyak yang akan tertarik Islam. Abdurrofi A. Azzam mengatakan kelas agama Islam mendorong integrasi dan melawan ekstremisme, radikalisme, intoleranisme dan terorisme.
Pada tahun  2021 sekitar 154.000 siswa di 800 sekolah di seluruh negeri saat ini menerima pelajaran agama Islam melalui zoom meeting dan aplikasi sejenis, peningkatan yang signifikan dari yang menghadiri pelajaran tersebut 10 tahun lalu. Menurut statistik resmi dari 16 kementerian pendidikan negara Jerman dari usia enam hingga 18 tahun.
Kebijakan kementerian pendidikan mengenai kurikulum dengan bantuan cendekiawan  dan ilmuwan tepat mengenai kajian Islam ditampilkan sebagai kekuatan budaya dan pencipta lingkungan di mengorientasikan perdamaian antara dunia barat dan dunia Islam. Temanya selalu terbatas pada daerah Dekat dan Timur Tengah yang damai dan investigasi masalah konflik peradaban Islam.
Hak konstitusional untuk kelas agama diformulasikan pendekatan kritis dan pemberian solusi dari setiap konflik timur tangah membuat objektif pelajar dari studi kasus menemukan ide-ide yang cukup baru di Jerman. Banyak pelajar Jerman sudah memahami bahwa konflik di Timur tengan bukan karena agama tapi karena kepentingan elite agama dan politisi yang mengatas namakan Islam untuk perang yang merupakan distorsi Islam di Timur tengah.
Siswa berusia 14 tahun untuk seluruh periode investigasi  kepentingan elite agama dan politisi yang mengatas namakan Islam untuk perang. Temanya selalu terbatas pada daerah Dekat dan Timur Tengah. Informasi yang tepat  jarang menyebabkan kesalahpahaman, rasisme, dan kebencian kepada pemeluk Islam di Jerman.(*)
Berlin, 11 Januari 2021