Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia dan Israel Berdamai Asalkan Sama-Sama Untung

15 Desember 2020   20:03 Diperbarui: 15 Desember 2020   21:07 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi dan Presiden Reuven Rivlin. Sumber Foto : BBC.com


Kita perlu mengakui Israel telah menguasai palestina dengan perang sampai palestina hilang dari peta pada hari minggu 19 Juli 2020. Kemenengan ini perlu diakui bahwa umat Islam Arab lemah dibandingkan Israel. Presiden Israel Reuven Rivlin akan menjamin  hak kuat hak-hak minoritas, terutama bagi orang Arab Israel. Dia mendukung solusi satu negara untuk konflik minoritas Palestina dan terorisme.

Kelompok minoritas Israel yang beragama Islam yang radikal dan ingin perang kembali disebut "teroris". Kelompok minoritas, menurut definisi aslinya, mengacu pada sekelompok orang yang praktik teror jumlahnya lebih sedikit terjadi dari kelompok keturunan palestina yang kalah perang berwarga negara Israel.

Namun dalam sosiologi saat ini, kelompok teroris timur tengah mengacu pada kategori orang orang Islam radikal yang melakukan teror untuk kerugian relatif besar dibandingkan dengan anggota kelompok sosial yang dominan. Perang dengan teror hanya melahirkan kebencian turun-temurun.


Tindakan terorisme dari minoritas palestina tersebut dilakukan dalam rangka memaksakan kehendak kepada pihaknya yang dianggap lawan pemerintah Israel.  Padahal sejumlah warga negara Israel baik mayoritas(yahudi) dan minoritas (islam) yang moderat itu sangat merindukan perdamaian. Indonesia mendorong Israel-Palestina berdamai asalkan sama-sama untung.

Referensi : 1 2 3 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun