Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... petani.

Pikiran-pikiran radikal hanya mungkin dihasilkan oleh sunyi. Itulah kenapa pecinta literasi cenderung suka menyendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dongeng Kera Putih

9 Juni 2025   20:10 Diperbarui: 9 Juni 2025   20:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dongeng Kera Putih

kantuk menggayuti kepala bagai batu pemberat
sebelum jenazah dilempar ke sungai
setelah kremasi senja berlarut-larut
di laut kesadaranku
mimpi-mimpi yang tak pernah diceritakan berlompatan
di seputar api unggun kenangan
kegelisahan tercetak di ceruk-ceruk batuan
liang-liang gua suram
menggapaikan aksara pada angan
pada naluri bumi di kedalaman
pagi ini
ribuan makhluk berdahi menonjol
berbondong memenuhi jalanan dunia
bising ambisi kegelisahan serupa
ingin meretaskan aksara pada kota
pada kerinduan yang tak kunjung tercetak dalam kata

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun