Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Optimisme di Tengah Rule Of Trend, Refleksi 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 Oktober 2025   06:42 Diperbarui: 16 Oktober 2025   06:42 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu Program Unggulan Prabowo Gibran adalah MBG  ( Foto : Kompas.com)

Dalam buku Optimisme is Power, saya menulis:

"Kegaduhan adalah tanda energi. Tapi energi tanpa arah hanya menimbulkan kelelahan kolektif."

Hal yang sama berlaku bagi pemerintahan ini: stabilitas saja tidak cukup.
Kita butuh arah inovasi yang jelas dan berkelanjutan.
Popularitas tidak bisa menggantikan produktivitas.

Kebijakan publik harus kembali berpijak pada data, bukan drama.
Dan komunikasi pemerintah perlu menghidupkan optimisme rasional,
bukan sekadar euforia sesaat.

Tantangan Setahun ke Depan

Tahun pertama adalah masa adaptasi,
tapi tahun kedua harus jadi masa percepatan dan konsolidasi.
Ekonomi butuh kejelasan arah, sosial butuh rasa percaya,
dan rakyat butuh bukti bahwa negara hadir dengan pikiran jernih, bukan reaksi impulsif.

Untuk itu, pemerintah perlu berani melawan logika tren dan kembali ke rule of thought ---
kebijakan yang disusun dengan riset, bukan retorika.

Optimisme sebagai Daya Bangsa

Kita hidup di era di mana yang viral lebih cepat dari yang vital.
Namun bangsa ini tidak boleh kehilangan fokusnya.
Optimisme harus dijaga, tapi dengan kesadaran, bukan kepolosan.

Satu tahun pemerintahan Prabowo--Gibran memberi pelajaran penting:
bahwa pembangunan tak bisa diserahkan pada algoritma,
dan kepercayaan publik tak bisa dibangun dengan trending topic.

"Optimisme adalah daya, bukan sekadar doa.
Karena yang viral akan lewat,
tapi arah yang benar akan tetap abadi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun