Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rojali dan Rohana tak Hanya di Marketplace, Tapi Juga di Politik

1 Agustus 2025   05:35 Diperbarui: 1 Agustus 2025   05:35 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak hanya Rojali dan Rohana, Namun Keranjang Jabatan Juga mimpi  (Foto : diunggah dari X)

Rojali dan Rohana Tak Hanya di Marketplace, Tapi Juga di Politik

Kita mengenal istilah Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya) sebagai fenomena belanja daring yang mengundang tawa dan kadang keluhan. Mereka adalah para calon pembeli yang rajin bertanya, aktif memberi tanda suka, menaruh barang di keranjang---tapi tak kunjung transaksi.

Namun siapa sangka, Rojali dan Rohana bukan cuma soal belanja.
Mereka juga hidup dan tumbuh di ruang yang jauh lebih strategis: politik dan jabatan publik.

Politik: Etalase Kekuasaan yang Dipenuhi Wishlist

Lihatlah lingkungan partai politik hari ini.
Banyak yang bergabung bukan karena gelora idealisme atau panggilan nurani rakyat.
Sebagian hanya sedang menaruh "kursi" ke dalam keranjang.
Mereka rajin hadir di forum, rajin unggah foto baju partai, rajin menulis "siap membangun bangsa"---namun semua itu belum tentu dibarengi kerja nyata.

Mereka adalah Rojali dan Rohana politik.
Yang satu hanya berharap kursi jabatan,
yang lain hanya ingin dilirik untuk jadi komisaris.

Checkout Bukan Soal Kemampuan, Tapi Kedekatan

Jika di dunia belanja checkout itu urusan isi dompet,
maka di politik checkout adalah soal kedekatan.

Dekat dengan tokoh kunci.

Dekat dengan pemilik tiket.

Dekat dengan pusat kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun